Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?
Jika Anda mengalami beberapa gejala yang disebutkan di atas dan mencurigai adanya kelebihan kortisol, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Untuk memastikan diagnosis, biasanya dokter akan menyarankan serangkaian tes seperti:
Tes darah dan urine: Mengukur kadar kortisol dalam darah dan urine yang dikumpulkan selama 24 jam.
Tes air liur malam hari: Mengukur kadar kortisol pada malam hari, ketika seharusnya hormon ini berada pada titik terendah. Jika tetap tinggi, bisa jadi indikasi sindrom Cushing.
Tes pencitraan (MRI/CT scan): Untuk melihat adanya tumor pada kelenjar pituitari atau adrenal.
Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kortisol yang tinggi, dokter akan mencari penyebab pastinya dan menyusun rencana pengobatan yang sesuai.
Kadar kortisol yang tinggi bisa menimbulkan berbagai gejala seperti kelelahan, kenaikan berat badan, tekanan darah tinggi, dan gangguan konsentrasi.
Baca Juga: Trump dan Elon Musk Pecah Kongsi, Dari Pendukung Setia Kini Jadi Lawan Politik
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari stres kronis, gangguan kelenjar pituitari dan adrenal, hingga efek samping obat tertentu.
Karena gejalanya tidak spesifik dan bisa menyerupai kondisi medis lain, pemeriksaan medis sangat diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Dengan mengetahui penyebabnya, pengobatan pun bisa lebih terarah dan efektif dalam menurunkan kadar kortisol serta mengembalikan keseimbangan hormon dalam tubuh.***(LL)