Namun, tantangan utamanya adalah membedakan antara self-care yang sehat dan pelarian emosional yang justru menunda penyelesaian masalah.
Di sinilah peran edukasi mental health menjadi penting. Healing bukan hanya tentang “menjauh sebentar”, tapi juga soal mengolah emosi, mengenali luka batin, dan belajar menghadapinya secara sadar.
Jika dilakukan dengan bijak, healing bisa jadi proses pertumbuhan. Tapi jika hanya dijadikan alasan untuk kabur dari realitas, ia bisa membuat Gen Z terjebak dalam lingkaran yang sama tanpa solusi.***(LL)