Konsep ini mendorong kita untuk mengabaikan perasaan negatif dan hanya fokus pada hal-hal positif.
Media sosial memperkuat tekanan ini dengan memberikan penghargaan berupa "likes" dan interaksi pada unggahan yang tampak bahagia, meskipun tidak mencerminkan kenyataan.
Pengaruh Para Influencer
Para influencer, dengan gaya hidup yang tampak sempurna, sering kali menciptakan standar yang sulit dicapai oleh banyak orang.
Tak dipungkiri, banyak dari kalangan Gen Z yang merasa kehidupan para influencer sering membuatnya merasa kurang berusaha dalam hidup.
Baca Juga: Bank BTN Buka Lowongan Officer Development Program 2025, Simak Persyaratannya!
Dampak Persaingan Tanpa Henti
Ketika kita terus-menerus melihat kehidupan "sempurna" orang lain, sulit untuk tidak membandingkan diri sendiri.
Hal ini dapat menyebabkan kelelahan, keraguan diri, dan harga diri yang rendah.
Dampak pada Kesehatan Mental
Paparan konstan terhadap unggahan ideal ini memengaruhi kesehatan mental Gen Z secara signifikan.
Studi menunjukkan bahwa sekitar 42% generasi ini berjuang dengan depresi, dan media sosial menjadi salah satu faktornya.
Baca Juga: Jangan Kalap! Waspadai Bahaya Durian bagi Kesehatan, 6 Kondisi Ini Sebaiknya Menghindarinya
Tampil Apa Adanya sebagai Solusi
Namun, ada harapan. Gerakan seperti #NoFilter mulai mengubah budaya media sosial dengan mendorong pengguna untuk membagikan momen yang lebih autentik.
Artikel Terkait
6 Tips Jitu Mengelola Kesehatan Mental Gen Z di Tengah Rutinitas Padat
Tak Boleh Terlewat, Berikut Tips Gaya Hidup Sehat untuk Gen Z di Era Digital
Lebih Mengenal Budaya Kerja Gen Z, Fleksibilitas dan Transparansi jadi prioritas utama
Kecerdasan Buatan Sudah Tak Terbendung, Inilah Sederet Kelebihan AI yang Bisa Menyokong Kehidupan Gen Z
Dahsyatnya Tekanan Media Sosial yang Dirasakan Gen Z, Bukti Pentingnya Menjaga Jejak Digital Tetap Positif