2. Komunikasi yang Jujur dan Terbuka
Kunci utama pertemanan yang langgeng adalah komunikasi yang jujur dan saling terbuka.
Gen Z sebaiknya tidak hanya berbagi kebahagiaan, tetapi juga mampu membicarakan perasaan yang sulit tanpa takut dihakimi.
Komunikasi terbuka membantu mencegah salah paham dan memperkuat kepercayaan antar teman.
Hubungan yang dilandasi kejujuran akan lebih tahan terhadap konflik dan perubahan.
3. Hindari Toxic Friendship
Tidak semua hubungan pertemanan membawa dampak positif.
Tanda-tanda toxic friendship antara lain manipulasi, iri hati, dan rasa bersalah yang terus menerus.
Gen Z harus berani mengevaluasi dan menjauh dari hubungan yang merugikan kesehatan mentalnya.
Lebih baik memiliki sedikit teman yang tulus daripada banyak teman yang penuh drama.
Baca Juga: Demi Menutupi Aib, Sejoli di Karawang Habisi Bayinya Sendiri dan Buang ke Pinggir Jalan
4. Dukung Tanpa Menghakimi
Teman sejati adalah mereka yang bisa saling mendukung tanpa menghakimi satu sama lain.
Gen Z perlu belajar menjadi pendengar yang baik dan memberikan empati saat temannya sedang menghadapi masalah.
Dukungan emosional yang tulus bisa memperkuat rasa kebersamaan dan menumbuhkan kepercayaan.
Artikel Terkait
Gen Z Wajib Tahu! Ini Tanda Lowongan Kerja Bodong yang Harus Segera Dihindari
Rutinitas Malam Gen Z yang Wajib Dicoba untuk Menjaga Kesehatan Mental dan Tidur Lebih Berkualitas
Lepas dari Kecanduan Layar, Cara Gen Z Menemukan Keseimbangan di Dunia Digital
8 Makanan Unik dan Kekinian yang Paling Disukai Gen ZĀ
Rekomendasi Jus Buah Terbaik untuk Diet ala Gen Z, Enak, Sehat, dan Bikin Tubuh Lebih Ideal
5 Penyanyi Indonesia yang Masih Jadi Favorit Gen Z sampai Sekarang
PT Agincourt Resources Buka Graduate Development Program 2025, Kesempatan Emas untuk Lulusan Baru