Menabung sebaiknya dilakukan di awal, bukan menunggu sisa pengeluaran, agar jumlahnya konsisten setiap bulan.
Gen Z bisa menggunakan sistem otomatis transfer ke rekening terpisah agar tidak tergoda membelanjakan uang tersebut.
Dengan begitu, tujuan finansial jangka panjang seperti liburan, investasi, atau dana darurat bisa tercapai lebih cepat.
3. Menghindari Utang Konsumtif
Menggunakan paylater atau kartu kredit memang praktis, namun bisa berbahaya jika digunakan tanpa perhitungan yang matang.
Gen Z perlu menahan diri dari membeli barang-barang yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan hanya demi gaya hidup.
Fokuslah pada utang produktif seperti pendidikan atau modal usaha yang memberi keuntungan di masa depan.
Baca Juga: Usai Bersinar di Burnley, James Trafford Pulang ke Etihad dan Pakai Nomor 1
4. Mencatat Semua Pengeluaran Harian
Sering kali uang terasa cepat habis karena tidak menyadari banyaknya pengeluaran kecil setiap hari.
Dengan mencatat seluruh pengeluaran, sekecil apa pun itu, akan terlihat pola boros yang bisa diperbaiki.
Catatan ini juga membantu mengevaluasi pengeluaran tidak penting dan mengalokasikan uang secara lebih bijak.
5. Mulai Berinvestasi dengan Risiko Terukur
Menabung saja tidak cukup karena inflasi terus menggerus nilai uang, maka investasi jadi solusi yang wajib dipertimbangkan.
Gen Z bisa mulai dengan instrumen rendah risiko seperti reksadana pasar uang atau deposito untuk pemula. Semakin dini mulai berinvestasi, semakin besar peluang mencapai kemandirian finansial di masa depan.
Artikel Terkait
Strategi Perencanaan Keuangan Buat Gen Z yang Siap Menikah, Anti Boncos dan Tetap Realistis
Cara Gen Z Menahan Diri dari Gaya Hidup Konsumtif yang Merusak Finansial
5 Cara Gen Z Memilih Sunscreen Sesuai Jenis Kulit, Anti Kusam dan Anti Jerawat
10 Sikap Profesional yang Bisa Diterapkan Gen Z Tanpa Kehilangan Jati Diri
Jadi Diri Sendiri di Kantor? Ini 8 Batasan Sehat yang Wajib Diketahui Gen Z