Ini adalah bentuk kebebasan batin yang membantu seseorang untuk melangkah maju tanpa terus-menerus dibayangi oleh rasa sakit atau dendam.
Memaafkan menjadi langkah penting dalam proses penyembuhan diri.
6. Lebih Peka dan Empatik terhadap Orang Lain
Setelah merasakan bagaimana rasanya diperlakukan secara tidak adil, Gen Z akan lebih mudah memahami dan merasakan penderitaan orang lain yang mengalami hal serupa.
Pengalaman ini membentuk empati dan kepedulian yang tinggi terhadap sekitar.
Mereka yang dulunya disalahkan kini bisa menjadi sosok yang melindungi dan mendukung orang lain dalam situasi sulit.
7. Menemukan dan Menghargai Nilai Diri
Yang terakhir, dan mungkin yang paling penting, pengalaman menjadi kambing hitam justru membuka mata seseorang terhadap nilai dirinya yang sejati.
Baca Juga: Hadapi Krisis, Misbakhun Ajak Pusat dan Daerah Sinergi Kembangkan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal
Gen Z akan belajar bahwa penilaian orang lain tidak selalu mencerminkan siapa dirinya sebenarnya.
Kepercayaan diri pun tumbuh karena mereka tahu bahwa harga diri tidak ditentukan oleh opini publik, melainkan oleh pemahaman dan penerimaan terhadap diri sendiri.
Jadi, bagi Gen Z yang saat ini sedang merasa menjadi kambing hitam, jangan anggap itu sebagai akhir dari segalanya.
Sebaliknya, anggaplah itu sebagai titik awal pembelajaran hidup yang akan membentuk kamu menjadi pribadi yang lebih kuat, bijak, dan penuh empati.
Ingat, luka bisa sembuh, dan dari luka itu kamu bisa tumbuh jadi versi terbaik dari dirimu.***(LL)
Artikel Terkait
5 Cara Gen Z Menghasilkan Uang Tambahan Tanpa Mengorbankan Waktu Belajar
Gen Z Mau Buka Usaha? Hindari 10 Kesalahan Pemula Ini Biar Bisnis Tidak Mandek
Cara Gen Z Mengatur Keuangan dan Mulai Investasi Sejak Dini
8 Cara Cerdas nan Elegan Ala Gen Z Saat Jadi Kambing Hitam
Gen Z Sering Jadi Kambing Hitam di Kantor? Ini 10 Tandanya yang Perlu Kamu Waspadai