ESENSI.TV, PALESTINA - Situasi di Jalur Gaza tak pernah benar-benar dalam kondisi yang aman. Meski Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan agar Israel menghentikan pemboman, serangan udara justru terus berlanjut dan menewaskan puluhan warga sipil.
Serangan ini terjadi di tengah upaya baru menuju gencatan senjata yang rencananya akan dibahas dalam pertemuan di Mesir.
Namun, harapan akan perdamaian kembali terguncang setelah gelombang serangan terbaru menimpa wilayah padat penduduk.
Menurut laporan pejabat kesehatan lokal, sedikitnya 36 orang tewas akibat serangan udara Israel sejak Jumat (3/10) malam, tak lama setelah Trump meminta Israel menghentikan operasi militernya.
Baca Juga: Cara Gen Z Menjaga Pertemanan agar Tetap Sehat Tanpa Mengorbankan Diri Sendiri
Sebagian besar korban merupakan warga sipil, termasuk anak-anak. Di kawasan Tuffah, Kota Gaza, satu rumah menjadi sasaran serangan yang menewaskan 18 orang dan melukai sejumlah lainnya. Bangunan-bangunan di sekitar lokasi juga rusak berat.
Militer Israel mengklaim serangan tersebut ditujukan pada seorang militan Hamas yang dianggap mengancam pasukan mereka di area itu.
“Kami menyesalkan jatuhnya korban dari warga yang tidak terlibat dan terus berupaya meminimalkan risiko bagi mereka,” tulis militer Israel dalam pernyataan resmi.
Hamas menuding Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbohong terkait pengurangan operasi militer.
“Serangan dan pembantaian yang terus berlangsung membuktikan kebohongan Netanyahu tentang upaya mengurangi serangan terhadap warga sipil,” ujar pernyataan resmi kelompok itu.
Baca Juga: Lowongan Kerja Wings Group Surabaya 2025, 22 Posisi Dibuka untuk Lulusan D3 dan S1
Sebelumnya, Trump menyampaikan melalui platform Truth Social bahwa Israel telah menyetujui proposal perdamaian di dalam Gaza sebagai bagian dari rencananya untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung dua tahun.
Ia menegaskan bahwa gencatan senjata akan segera berlaku begitu Hamas mengonfirmasi kesepakatan tersebut.
Trump juga mengingatkan Hamas untuk segera merespons tanpa penundaan.