ESENSI.TV, INGGRIS - Isu pengakuan negara Palestina kembali memicu perdebatan di panggung internasional.
Dalam kunjungan kenegaraannya ke Inggris, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara terbuka menyatakan ketidaksetujuannya dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer terkait rencana pengakuan resmi terhadap Palestina.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya tekanan politik di Washington, di mana sejumlah senator Demokrat mengajukan resolusi pertama di Senat untuk mendorong pengakuan negara Palestina.
Trump menegaskan bahwa dirinya memiliki perbedaan pandangan dengan Starmer.
Baca Juga: Rashford Jadi Pahlawan, Barcelona Awali Liga Champions dengan Kemenangan di Markas Newcastle
“Saya tidak sependapat dengan perdana menteri soal itu, salah satu dari sedikit perbedaan kami,” kata Trump dalam konferensi pers, Kamis (18/9/2025).
Meski demikian, ia menambahkan bahwa keduanya sepakat mengenai perlunya peta jalan menuju perdamaian, terutama karena situasi di Gaza sudah tidak bisa ditoleransi.
Di sisi lain, PM Keir Starmer membantah tudingan bahwa ia menunggu Trump meninggalkan Inggris sebelum secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina akhir pekan ini. “
Saya sudah menyampaikan posisi saya sejak akhir Juli, waktunya sama sekali tidak ada kaitan dengan kunjungan ini,” jelas Starmer.
Ia menekankan bahwa diskusinya dengan Trump berlangsung terbuka, penuh rasa saling menghormati, dan bertujuan mencari solusi terbaik.
Baca Juga: Dua Demonstran yang Dilaporkan Hilang Ditemukan, Eko Jadi Nelayan, Bima Berjualan Barongsai
Sementara itu, di Washington, sekelompok senator dari Partai Demokrat mengajukan resolusi bersejarah yang menyerukan pengakuan negara Palestina.
Resolusi ini dipimpin oleh Senator Jeff Merkley dari Oregon, yang menyatakan bahwa Amerika memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak sekarang.
Resolusi tersebut mendorong pengakuan negara Palestina yang tanpa militer, berdampingan dengan Israel yang aman, demi membuka harapan perdamaian di kawasan.