internasional

Israel Siapkan Strategi Baru di Gaza, Pengambilalihan Total Jadi Opsi Serius Netanyahu

Rabu, 6 Agustus 2025 | 09:01 WIB
Rencana Israel kuasai Gaza picu kekhawatiran global soal krisis kemanusiaan yang makin parah. (Foto: Instagram @b.netanyahu)

ESENSI.TV, PALESTINA - Situasi di Jalur Gaza terus memanas. Di tengah tekanan internasional untuk menghentikan konflik dan mengatasi krisis kemanusiaan yang semakin parah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan tengah menyusun langkah strategis baru. 

Salah satu opsi yang mencuat adalah pengambilalihan militer penuh atas wilayah Gaza.

Pada Selasa (5/8) Netanyahu mengadakan pertemuan terbatas dengan para pejabat tinggi keamanan Israel guna membahas arah baru dalam konflik yang telah berlangsung hampir dua tahun. 

Kantor Perdana Menteri menyebutkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung selama sekitar tiga jam. 

Baca Juga: Misbakhun Pastikan Pengawasan Danantara Jadi Tanggung Jawab Komisi XI DPR RI, Bukan Lagi Wilayah Komisi VI

Dalam diskusi itu, Kepala Staf Militer Eyal Zamir memaparkan sejumlah skenario lanjutan operasi militer di Gaza. 

Pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, yang dikenal sebagai sekutu dekat Netanyahu. 

Strategi hasil pertemuan ini direncanakan akan dibahas lebih lanjut dalam rapat kabinet pada Kamis mendatang.

Media Israel, Channel 12, melaporkan bahwa Netanyahu kini cenderung untuk mengembalikan kontrol penuh atas Gaza. 

Baca Juga: Komjen Dedi Prasetyo Didapuk Jadi Wakapolri

Jika benar, langkah ini akan membatalkan keputusan penarikan pasukan dan pemukim Israel dari Gaza pada tahun 2005, yang hingga kini dianggap kelompok sayap kanan sebagai kesalahan strategis besar.

Penarikan tersebut dinilai membuka jalan bagi kemenangan Hamas dalam pemilu 2006 dan naiknya kekuasaan kelompok tersebut di Gaza

Namun, hingga kini belum ada kejelasan apakah Netanyahu menginginkan pendudukan jangka panjang atau sekadar operasi militer sementara untuk menghancurkan kekuatan Hamas dan menyelamatkan para sandera. 

Ketika ditanya soal laporan ini, kantor perdana menteri menolak memberikan komentar.

Halaman:

Tags

Terkini