ESENSI.TV, TURKI - Gelombang panas yang melanda kawasan Mediterania membuat Turki harus menghadapi salah satu krisis lingkungan terbesarnya tahun ini.
Di tengah suhu udara yang mencapai rekor tertinggi, kebakaran hutan meluas ke berbagai wilayah, memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka demi menyelamatkan diri.
Dengan kondisi cuaca yang ekstrem dan angin kencang, api sulit dikendalikan meskipun ribuan petugas telah dikerahkan.
Pada Minggu (27/7), petugas pemadam kebakaran masih terus berjibaku melawan kebakaran hutan di sejumlah wilayah Turki.
Baca Juga: 10 Sikap Profesional yang Bisa Diterapkan Gen Z Tanpa Kehilangan Jati Diri
Menurut pernyataan Menteri Pertanian dan Kehutanan Ibrahim Yumakli, lebih dari 3.600 orang telah dievakuasi dari pemukiman yang berada di provinsi-provinsi terdampak, seperti Mersin, Antalya, Bursa, Usak, dan Karabuk.
Meskipun api di beberapa wilayah sudah bisa dikendalikan, kobaran api di wilayah barat laut Bursa dan bagian utara Karabuk masih belum padam.
Kebakaran di Bursa, yang dikenal sebagai pusat industri otomotif Turki, terjadi di kawasan hutan yang berada di antara distrik Gursu dan Kestel.
Api yang cepat meluas sempat mendekati pemukiman warga, bahkan menutup sebagian jalan raya penting yang menghubungkan Istanbul dan Izmir pada Sabtu malam.
Asap tebal menyelimuti langit kota dan menciptakan suasana mencekam.
Baca Juga: Staycation Nyaman dan Instagramable di Trizara Resort, Glamping Favorit Anak Muda
Di distrik Kestel, sekitar 1.765 warga harus dievakuasi demi menghindari bahaya yang lebih besar.
Menteri Yumakli menjelaskan bahwa sebanyak 2.000 petugas pemadam dikerahkan untuk menangani kebakaran di Bursa, dibantu oleh enam pesawat dan empat helikopter pemadam.
Namun, medan yang sulit dan cuaca ekstrem menyulitkan proses pemadaman.