ESENSI.TV, GAZA - Di tengah kelaparan yang kian parah di Jalur Gaza, sebuah tragedi memilukan kembali terjadi.
Sebuah keluarga yang tengah tidur dalam kondisi lapar menjadi korban serangan udara Israel.
Serangan itu menghantam rumah mereka di Kota Gaza dan menewaskan seluruh anggota keluarga, termasuk lima anak kecil.
Keluarga Al-Shaer yang menjadi korban terdiri dari Wala al-Jaabari, seorang jurnalis lepas, suaminya, dan kelima anak mereka.
Baca Juga: Liverpool Resmi Gaet Hugo Ekitike, Striker Muda Tajam dari Frankfurt
Menurut laporan pejabat kesehatan, mereka adalah bagian dari lebih dari 100 warga yang kehilangan nyawa akibat rentetan serangan udara Israel dalam kurun waktu 24 jam terakhir.
Jenazah mereka dibaringkan dalam kain kafan putih di luar rumah yang hancur, dengan nama-nama ditulis menggunakan spidol.
Noda darah membasahi kain tersebut, menjadi saksi bisu kekejaman yang menimpa mereka saat tertidur lelap dalam keadaan perut kosong.
Salah satu anggota keluarga, Amr al-Shaer, menceritakan betapa memilukannya proses evakuasi.
"Ini sepupu saya. Dia baru 10 tahun. Kami menggali mereka dari reruntuhan," ujarnya sambil memeluk tubuh mungil yang tak bernyawa.
Kerabat lain, Iman al-Shaer, mengungkap bahwa para korban tidur dalam kondisi belum makan.
“Anak-anak tidur tanpa makanan malam itu,” katanya lirih.
Baca Juga: Jangan Asal Beli! Ketahui Dulu Kelebihan dan Kekurangan Mobil Listrik Secara Jujur
Militer Israel belum memberikan pernyataan resmi terkait serangan ke rumah keluarga Al-Shaer.