Trump dilaporkan mengajukan tuntutan agar Ukraina memberikan bahan baku strategis senilai 500 miliar dolar AS sebagai imbalan atas bantuan yang telah diberikan oleh pemerintahan Joe Biden sebelumnya.
Zelenskiy menolak menandatangani kesepakatan yang memberikan 50 persen cadangan mineral negaranya, termasuk grafit, uranium, titanium, dan litium, kepada Washington.
Ia menegaskan bahwa Ukraina terbuka untuk negosiasi, tetapi kesepakatan semacam itu harus disertai dengan jaminan keamanan bagi negaranya.
"Saya tidak akan menyetujui sesuatu yang nantinya harus dibayar oleh sepuluh generasi rakyat Ukraina," tegasnya.
Menteri Ekonomi Ukraina, Yuliia Svyrydenko, mengungkapkan bahwa sekitar 18 persen wilayah Ukraina yang saat ini diduduki Rusia mengandung cadangan mineral senilai 350 miliar dolar AS.
Baca Juga: Ajinomoto Indonesia Buka Lowongan Kerja 2025 untuk 3 Posisi Cek Detailnya!
Pemerintah Ukraina pun sedang melakukan penelitian tambahan untuk memperbarui data geologi yang telah berusia puluhan tahun.
Sementara itu, Kepala Staf Presiden Ukraina, Andriy Yermak, menyatakan bahwa pembicaraan dengan pejabat senior AS mengenai pengelolaan sumber daya mineral Ukraina masih berlangsung.
"Kami terus melanjutkan diskusi yang konstruktif," tulisnya dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi yang dihadapi Ukraina, pernyataan Zelenskiy menunjukkan bahwa negaranya tetap berusaha menjaga stabilitas, baik dalam upaya perdamaian maupun dalam mempertahankan kedaulatan sumber dayanya.***(LL)