ESENSI.TV, INTERNASIONAL - Harapan perdamaian mulai menyinari Gaza setelah Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata yang diharapkan dapat meredakan konflik berkepanjangan di wilayah tersebut.
Kesepakatan yang diumumkan oleh para mediator internasional itu mencakup penghentian pertempuran selama enam minggu dan pembebasan sandera sebagai langkah awal.
Kesepakatan ini diumumkan oleh Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, dalam konferensi pers di Doha.
Ia menyatakan gencatan senjata akan dimulai pada hari Minggu, dengan Israel secara bertahap menarik pasukannya dari Jalur Gaza.
Baca Juga: Genjot Pelayanan Kesehatan, Pemerintah Bangun 66 Rumah Sakit di Wilayah Terpencil
"Gencatan senjata ini akan menghentikan pertempuran, meningkatkan bantuan kemanusiaan, dan mempertemukan kembali para sandera dengan keluarga mereka," ungkapnya.
Detail Kesepakatan
Tahap pertama kesepakatan mencakup pembebasan 33 sandera Israel, termasuk perempuan, anak-anak, dan pria berusia di atas 50 tahun.
Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina.
Selain itu, kesepakatan ini juga mengatur peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang selama konflik mengalami kerusakan parah dan krisis kebutuhan dasar.
Presiden AS Joe Biden menyambut baik kesepakatan ini dan menekankan pentingnya meredakan penderitaan warga Gaza.
Baca Juga: Amankan Kemenangan Dramatis, Arsenal Kalahkan Tottenham 2-1
“Kesepakatan ini adalah langkah penting untuk menghentikan penderitaan luar biasa yang dihadapi warga Palestina,” ujarnya dari Washington.
Kegembiraan di Tengah Kekhawatiran
Artikel Terkait
Majelis Umum PBB Dorong Fatwa Hukum Internasional ICJ Terkait Kewajiban Israel untuk Palestina
Israel Serang Rumah Sakit Indonesia di Gaza, BKSAP: Tindakan yang Biadab
Tragis, Beginilah Gambaran Kondisi Warga Palestina Yang Dibebaskan Dari Tahanan IsraelĀ
Hamas dan Israel Terlibat Negosiasi Sengit Terkait Gencatan Senjata dan Pembebasan Sandera
Keluarga Sandera Israel Kritik Menteri Keuangan atas Penentangan Kesepakatan Gaza