Senin, 22 Desember 2025

Keputusan Final, Akhirnya Israel Setujui Gencatan Senjata dengan Hamas

Photo Author
- Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:00 WIB
Jajaran kabinet Israel saat rapat keputusan gencatan senjata dengan Hamas. (Foto: reuters.com)
Jajaran kabinet Israel saat rapat keputusan gencatan senjata dengan Hamas. (Foto: reuters.com)

Kepala negosiator AS, Brett McGurk, mengatakan bahwa perjanjian ini telah dirancang dengan sangat rinci. 

"Kami yakin perjanjian ini siap dilaksanakan. Segala persiapan telah dilakukan untuk memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai rencana," ujarnya dari Gedung Putih.  

Baca Juga: KAI Services Buka Rekrutmen Pramugara dan Pramugari, Peluang Karier Menarik untuk Lulusan SMA/Sederajat

Meski demikian, kesepakatan ini mendapat tentangan dari beberapa menteri garis keras di kabinet Israel. 

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich menyatakan keberatan mereka, dengan alasan perjanjian ini dianggap sebagai bentuk kelemahan terhadap Hamas. 

Namun, meski menentang, mereka tidak berencana menjatuhkan pemerintahan Netanyahu.  

Perang antara Israel dan Hamas, yang dimulai pada Oktober 2023, telah menewaskan lebih dari 46.000 orang Palestina dan menyebabkan lebih dari dua juta penduduk Gaza mengungsi. 

Di tengah krisis kemanusiaan ini, perjanjian gencatan senjata juga mencakup peningkatan bantuan kemanusiaan. 

Baca Juga: Menjelajahi Keindahan Pulau Sumba, Surga Tersembunyi di Timur Indonesia

Ribuan truk bantuan dari organisasi internasional, termasuk UNRWA, telah siap memasuki Gaza untuk membawa makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan kebutuhan lainnya.  

Warga Gaza berharap gencatan senjata ini dapat membawa perubahan nyata dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

"Saya berharap gencatan senjata ini memungkinkan kami untuk hidup normal, memasak di rumah, dan tidak lagi antre berjam-jam untuk makanan," ujar Reeham Sheikh al-Eid, seorang pengungsi Palestina.  

Jika berhasil, kesepakatan ini tidak hanya akan menghentikan kekerasan di Gaza, tetapi juga meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah yang lebih luas, yang telah melibatkan berbagai pihak, termasuk Hizbullah, Houthi, dan kelompok bersenjata lainnya.***(LL)

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X