Kemlu RI Evakuasi 40 WNI dan 1 WNA dari Lebanon ke Yordania di Tengah Kerusuhan

ESENSI.TV, NASIONAL - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengambil langkah strategis dengan melakukan evakuasi terhadap 40 warga negara Indonesia (WNI) serta satu warga negara asing (WNA) yang merupakan pasangan salah satu WNI ke Amman, Yordania. 

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap situasi keamanan yang semakin memburuk di Lebanon, yang dalam beberapa waktu terakhir menghadapi kerusuhan dan ketegangan.

Dalam rilis resmi yang disampaikan oleh Kemlu RI, dijelaskan bahwa kepulangan 40 WNI dan 1 WNA ini termasuk dalam gelombang evakuasi keempat dan kelima yang direncanakan. 

 Baca Juga: Prosesi Penyulutan Api Peparnas XVII Solo 2024: Semangat Juang dan Ketangguhan Atlet Disabilitas Indonesia  

Gelombang keempat evakuasi dijadwalkan akan lepas landas pada pukul 18.10 waktu setempat (22.10 WIB) pada tanggal 6 Oktober 2024. 

Pesawat yang digunakan adalah Emirates EK 356, yang diperkirakan akan mendarat di tanah air pada pukul 15.40 WIB pada tanggal 7 Oktober 2024. 

Sebanyak 20 WNI diperkirakan akan terbang dalam gelombang ini.

Sementara itu, gelombang kelima evakuasi dijadwalkan lepas landas lebih awal pada pukul 14.00 waktu setempat (18.00 WIB).

 Baca Juga: Menpora RI Pastikan Peparnas XVII Solo 2024 Siap Digelar dengan Persiapan Matang dan Partisipasi Atlet yang Tinggi

Gelombang ini juga menggunakan maskapai Qatar Airways dengan nomor penerbangan QR 958, yang akan membawa 20 WNI dan 1 WNA, dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada pukul 07.40 WIB, tanggal 7 Oktober 2024. 

Dalam rilis tersebut, Kemlu menegaskan bahwa gelombang kelima ini akan tiba terlebih dahulu sebelum gelombang keempat.

Kemlu RI menunjukkan komitmennya untuk memastikan keselamatan warganya di luar negeri, terutama dalam situasi krisis.

 Baca Juga: Presiden Joko Widodo Buka PEPARNAS XVII Solo 2024 dengan Keterlibatan Atlet dan Talenta Disabilitas

Proses evakuasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menjaga keamanan dan melindungi WNI di negara yang tengah menghadapi situasi tidak stabil.