Saat melintas di jalan, ia melihat beberapa anggota keluarga ditembak mati oleh para pejuang RSF yang mengejar mereka. “Alhamdulillah kami sampai di sini,” ujarnya.
Setelah menyeberang ke Chad, keluarganya menerima satu karung berisi jerigen kosong, teko plastik, sabun, ember, dan terpal—perlengkapan paling dasar untuk bertahan hidup.
Baca Juga: Keputusan Mengejutkan! Yoane Wissa Tak Masuk Skuad DR Congo untuk Piala Afrika
Luka Perang yang Tak Terlihat
Situasi semakin menggambarkan desperasi ketika Aziza Mustafa, 62 tahun, memperlihatkan foto rontgen peluru yang masih bersarang di tubuhnya.
Ia membutuhkan operasi seharga 1.500 USD, jumlah yang mustahil ia kumpulkan dalam kondisi seperti ini.
Sementara itu, Noura Mohamed Yahya, 38 tahun, yang hamil sembilan bulan, tinggal bersama anak-anaknya di bawah pohon.
Ia melarikan diri dari serangan drone tiga bulan lalu dan belum tahu di mana atau bagaimana ia akan melahirkan.
“Apa yang bisa saya lakukan?” katanya. “Saya tidak punya makanan, tidak punya pakaian.”
Ketika Kemanusiaan Justru Lahir dari Mereka yang Paling Menderita
Arus pengungsi yang mencapai sekitar 180 orang per hari membuat kamp Tine semakin padat.
Mereka semua datang membawa cerita pilu yang serupa, yaitu kekerasan, kehilangan, dan perjuangan hidup.
Baca Juga: 7 Ide Menu Bekal ke Kantor Favorit Gen Z, Hemat, Bergizi, dan Tetap Estetik
Namun yang paling mengesankan dari semua itu adalah bagaimana para pengungsi saling menopang di tengah keterbatasan ekstrem.
Meski dunia tampak terlambat memberi bantuan, solidaritas di Tine terus menyala.
Artikel Terkait
Musim Dingin Mendekat, Banjir Rendam Tenda Pengungsi Gaza yang Tak Memiliki Tempat Berteduh Layak
Tradisi yang Berujung Tragedi, Kebakaran Terburuk Hong Kong Ungkap Risiko Perancah Bambu
Banjir dan Badai Ekstrem Guncang Asia Tenggara, Ribuan Warga Terpaksa Mengungsi
Serangan Tanpa Belas Kasih, Ratusan Penduduk Tewas di Rumah Sakit Terakhir al Fashir Sudan
Terjangan Badai Langka di Selat Malaka, Lebih dari 600 Orang Meninggal, 4 Juta Penduduk Kehilangan Tempat Tinggal