Malam Mencekam di Afghanistan Utara, Gempa 6,3 Magnitudo Renggut Puluhan Nyawa dan Lukai Ratusan Warga

Gempa juga merusak sebagian bangunan Masjid Biru di Mazar-e Sharif, yang dikenal sebagai situs paling suci di Afghanistan.

Juru bicara Provinsi Balkh, Haji Zaid, mengatakan bahwa beberapa bagian dinding dan ubin masjid runtuh, meski struktur utama masih berdiri kokoh.

Masjid yang dibangun pada abad ke-15 ini diyakini sebagai tempat peristirahatan Ali bin Abi Thalib, sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: 7 Kondisi Medis yang Sebaiknya Menghindari Konsumsi Sukun, Ini Alasannya

Selain menjadi pusat keagamaan, masjid tersebut juga merupakan simbol sejarah dan kebanggaan warga Afghanistan.

Krisis Bertubi-tubi di Tengah Kondisi Negara yang Rapuh

Bencana ini menjadi pukulan baru bagi pemerintahan Taliban, yang tengah menghadapi berbagai krisis.

Mulai dari gempa besar Agustus lalu yang menewaskan ribuan orang, hingga penurunan drastis bantuan internasional dan gelombang deportasi pengungsi Afghanistan dari negara-negara tetangga.

Selain korban jiwa dan kerusakan bangunan, gempa juga menyebabkan gangguan pasokan listrik nasional, termasuk ke ibu kota Kabul, menurut pernyataan dari Da Afghanistan Breshna Company, penyedia listrik negara.

Baca Juga: Mengenal Horsepower, Rahasia di Balik Kecepatan dan Tenaga Mesin Mobil

Afghanistan di Jalur Rawan Gempa

Secara geografis, Afghanistan berada di pertemuan dua patahan aktif seismik, yang membuatnya sangat rentan terhadap gempa bumi besar.

Dalam beberapa tahun terakhir, serangkaian gempa kuat telah menelan ribuan korban di negara tersebut.

Gempa besar terakhir terjadi pada akhir Agustus, yang menewaskan lebih dari 2.200 orang dan melukai ribuan lainnya di wilayah tenggara.

USGS memperingatkan bahwa gempa kali ini juga memiliki potensi dampak yang luas dan memerlukan respons nasional untuk penanganan darurat.