Senin, 22 Desember 2025

Pidato Panas Trump di PBB: Negara Kalian Menuju Neraka

Photo Author
- Rabu, 24 September 2025 | 09:00 WIB
Donald Trump berpidato keras di Sidang Umum PBB, serang isu migrasi dan iklim. (Foto: Instagram @potus)
Donald Trump berpidato keras di Sidang Umum PBB, serang isu migrasi dan iklim. (Foto: Instagram @potus)

Penolakan terhadap Kebijakan Iklim

Selain migrasi, Trump juga menjadikan isu iklim sebagai sasaran. Ia menyebut kebijakan transisi energi dan pengurangan emisi karbon sebagai tipu daya atau (con job). 

Menurutnya, negara-negara Barat justru melemahkan diri sendiri dengan meninggalkan energi fosil.

“Imigrasi dan ide energi bunuh diri itu akan menjadi akhir dari Eropa Barat,” ujarnya. 

Pernyataan ini muncul hanya beberapa hari setelah Trump bertemu Raja Charles III di Windsor, yang dikenal vokal memperjuangkan isu lingkungan.

Pandangan Trump jelas bertolak belakang dengan konsensus ilmiah. Para ilmuwan menegaskan bahwa perubahan iklim nyata, disebabkan oleh aktivitas manusia, dan menimbulkan ancaman besar terhadap masa depan bumi. 

Namun, Trump justru mengampanyekan kembali ketergantungan pada minyak dan gas, yang dianggapnya lebih aman untuk pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: 5 Teknik Pernapasan Mudah untuk Atasi Stres dan Tenangkan Pikiran

Kritik Keras untuk Sekutu Eropa

Pidato Trump juga sarat sindiran kepada sekutu-sekutu Amerika di Eropa, terutama terkait perang Rusia-Ukraina. I

a menuding negara-negara NATO justru membiayai perang yang mereka lawan karena masih membeli minyak dari Rusia.

“Mereka mendanai perang melawan diri sendiri. Siapa yang pernah dengar hal semacam itu?” ucapnya.

Trump menegaskan bahwa Amerika Serikat siap memberlakukan tarif ekonomi yang sangat kuat terhadap Rusia jika tidak ada kesepakatan damai. 

Namun, ia mengingatkan bahwa kebijakan itu hanya akan efektif jika negara-negara Eropa bergabung menerapkan langkah serupa. 

Beberapa negara seperti Hungaria, Slovakia, dan Turki disebut masih menjadi pembeli utama minyak Rusia di Eropa.

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X