Hingga kini lebih dari 150.000 orang telah mengungsi, termasuk 35.000 warga yang memilih pergi secara sukarela setelah menerima peringatan banjir sejak pertengahan Agustus.
Evakuasi difokuskan pada ratusan desa di sekitar tiga sungai besar di Punjab, yaitu Ravi, Sutlej, dan Chenab.
Tentara ikut dikerahkan membantu proses evakuasi serta mendirikan kamp pengungsian dengan fasilitas makanan, obat-obatan, hingga kamar mandi darurat.
Baca Juga: 5 Cara Efektif Ala Gen Z untuk Pulih dan Bangkit Setelah Patah Hati yang Menguras Emosi
“Enam belas desa saat ini dalam ancaman langsung banjir,” kata Wakil Komisaris Saba Asghar Ali saat meninjau Pasrur, kota yang berlokasi dekat perbatasan India.
Curah hujan ekstrem akibat perubahan iklim semakin memperburuk keadaan.
Menurut Kazim Raza Pirzada, Menteri Irigasi Punjab, sungai-sungai di wilayah timur Pakistan kini menerima volume hujan yang jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
Sejak akhir Juni, banjir di Pakistan telah menewaskan sedikitnya 802 orang, dengan separuh korban terjadi hanya dalam bulan Agustus.
Di sisi lain, di wilayah Kashmir India tercatat 68 korban jiwa akibat banjir, termasuk delapan orang pada Selasa lalu.
Bencana ini juga meluas ke wilayah lain Pakistan:
Gilgit Baltistan di utara menghadapi percepatan pencairan gletser,
Karachi di selatan sebagian terendam banjir pekan lalu.
Baca Juga: Cara Praktis Cek Plat Nomor Kendaraan dan Informasi Pemiliknya Secara Online
Ancaman banjir kali ini bukan hanya soal meluapnya air sungai, tetapi juga memperlihatkan rapuhnya infrastruktur dan kerentanan masyarakat terhadap dampak perubahan iklim.
Punjab, yang menjadi tulang punggung pangan Pakistan, berpotensi menghadapi krisis besar jika lahan pertanian terendam dalam waktu lama.***(LL)
Artikel Terkait
Netanyahu Percepat Serangan ke Gaza, Hamas Sebut Perang Brutal Terhadap Warga Sipil
Putin Ajukan Syarat Damai, Donbas, NATO, dan Pasukan Barat Jadi Pokok Tuntutan
Australia Resmi Akui Palestina, Hubungan dengan Israel Memanas
Israel Intensifkan Serangan ke Pinggiran Kota Gaza, Rencana Rebut Kota Masih Berlanjut
Rumah Sakit Jadi Sasaran, Serangan Israel ke Gaza Tewaskan 20 Orang, Termasuk 5 Jurnalis Internasional