Korea Utara Bangun Resor Mewah di Wonsan, Tawarkan Liburan Ala Elit untuk Wisatawan Lokal dan Rusia

ESENSI.TV, KOREA UTARA - Di tengah berbagai sorotan dunia terhadap kondisi politik dan ekonomi Korea Utara, negeri tertutup ini justru menunjukkan sisi lain yang jarang terlihat, yaitu gebrakan di sektor pariwisata. 

Baru-baru ini, Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un meresmikan sebuah resor mewah berskala besar yang digadang-gadang akan menjadi ikon wisata baru Korea Utara. 

Resor yang diberi nama Wonsan-Kalma Coastal Tourist Area ini akan resmi dibuka pada 1 Juli 2025. 

Lokasinya berada di kota pesisir Wonsan, yang tak lain adalah kampung halaman Kim Jong Un sendiri. 

Baca Juga: Probiotik Bukan Sekadar Suplemen, Ini Alasan Pentingnya bagi Pencernaan dan Imunitas Tubuh

Dengan kapasitas mencapai 20.000 pengunjung, kompleks wisata ini dirancang untuk memanjakan para pelancong dengan berbagai fasilitas modern dan mewah.

Fasilitas yang ditawarkan benar-benar mencengangkan. Terdapat 54 hotel yang tersebar di sepanjang pesisir, taman air indoor dan outdoor, bioskop, pusat perbelanjaan, restoran, arena permainan, serta lapangan mini golf. 

Proyek ini menunjukkan ambisi besar Korea Utara untuk menghadirkan kawasan wisata bertaraf internasional, meskipun di tengah tekanan dan sanksi internasional yang terus berlangsung.

Untuk tahap awal, resor ini hanya akan dibuka untuk warga Korea Utara. Namun menurut rencana, wisatawan asing, khususnya dari Rusia, akan mulai diizinkan berkunjung mulai bulan depan. 

Baca Juga: Gak Harus Ribet! Ini Cara Gen Z Tetap Waras Meski Tugas dan Kerjaan Lagi Numpuk

Meski begitu, belum ada informasi jelas kapan wisatawan dari negara-negara lain akan mendapat akses ke kawasan tersebut. 

Hal ini menandakan bahwa pembukaan resor masih dikendalikan secara ketat oleh pemerintah setempat.

Kim Jong Un sendiri menyatakan bahwa pembangunan resor Wonsan-Kalma merupakan langkah awal dalam upaya jangka panjang untuk mengembangkan industri pariwisata nasional. 

Ia menegaskan bahwa Korea Utara memiliki potensi besar yang selama ini belum dimaksimalkan, baik dari segi sumber daya alam, keindahan lanskap, maupun kekayaan budaya.