“Dalam momen perayaan seperti ini, peristiwa menyedihkan semacam ini seharusnya tidak terjadi. Kami sangat berduka,” ujarnya.
Naseer Ahmed, sekretaris politik kepala menteri Karnataka, mengonfirmasi bahwa kerumunan menjadi tidak terkendali dan pihak berwenang gagal melakukan pengamanan yang memadai.
Sementara itu, seorang saksi mata bernama Mithun Singh yang berada di tengah kerumunan menyebutkan bahwa suasana menjadi kacau setelah polisi mulai memukul penggemar yang mencoba mendekati gerbang.
RCB sebelumnya membagikan tiket gratis untuk acara perayaan melalui situs resmi mereka.
Meski sudah memberi peringatan bahwa jumlah tiket terbatas, antusiasme publik tetap membludak.
Baca Juga: Judistira Optimis Efisiensi Anggaran Presiden Tidak Ganggu Program Pembangunan DKI Jakarta
Layanan Metro Bengaluru pun sempat dihentikan di sekitar lokasi demi alasan keamanan, namun acara perayaan tetap berlangsung di dalam stadion meski kerusuhan terjadi di luar.
India memang kerap mengalami insiden serupa di tengah kerumunan besar, terutama dalam acara keagamaan atau perayaan publik.
Pada Januari lalu, misalnya, setidaknya 30 orang tewas dalam festival Maha Kumbh ketika jutaan umat Hindu berkumpul untuk ritual mandi di sungai suci.
Royal Challengers Bengaluru meraih kemenangan dramatis atas Punjab Kings di final IPL edisi ke-18, turnamen kriket T20 terkaya di dunia.
Sayangnya, kemenangan bersejarah ini justru meninggalkan luka mendalam bagi warga Bengaluru dan keluarga korban yang kehilangan orang tercinta di tengah euforia juara.***(LL)
Artikel Terkait
Harvard Menang di Pengadilan, Upaya Trump Batasi Mahasiswa Asing Diblokir Hakim
Meski Akhiri Masa Tugas di Pemerintahan, Elon Musk danTrump Tetap Tampil Kompak
Lebih dari 30 Warga Gaza Tewas Ditembak Saat Antre Makanan, Israel dan Saksi Mata Saling Bantah Versi Kejadian
Karol Nawrocki Menang Pilpres Polandia, Tantangan Baru bagi Pemerintahan Pro Uni Eropa
Lee Jae Myung Resmi Jadi Presiden Korea Selatan, Janji Pulihkan Ekonomi dan Stabilitas Politik Pasca Krisis Militer