ESENSI.TV, PALESTINA - Kondisi di Jalur Gaza kembali memburuk setelah serangan udara dan artileri besar-besaran Israel yang terjadi sejak Kamis (15/5) pagi.
Serangan ini menjadi salah satu fase paling mematikan sejak kegagalan gencatan senjata Maret lalu, dengan korban tewas kini mencapai lebih dari 250 jiwa hanya dalam dua hari.
Di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui bahwa rakyat Gaza sedang menghadapi kelaparan parah dan menyerukan perhatian terhadap nasib warga sipil Palestina.
Serangan terbaru ini difokuskan pada wilayah utara Gaza, termasuk kota Beit Lahiya dan kamp pengungsi Jabalia.
Baca Juga: Tuai Kontroversi! KPK Usulkan Dana APBN Lebih Besar untuk Parpol demi Tekan Korupsi
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Khalil al-Deqran, puluhan warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak menjadi korban dalam serangan malam tersebut.
Israel juga menyebarkan selebaran yang memerintahkan seluruh penduduk Beit Lahiya untuk mengungsi ke arah selatan, tanpa memberikan jaminan keamanan di lokasi tujuan.
Di sisi lain, militer Israel menyebut eskalasi ini sebagai bagian dari "Operasi Kereta Gideon", yang bertujuan untuk mencapai target perang termasuk menghancurkan Hamas dan membebaskan tentara yang disandera.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mengisyaratkan rencana untuk memperluas operasi ini, bahkan mempertimbangkan pengambilalihan seluruh Jalur Gaza dan kontrol penuh atas distribusi bantuan kemanusiaan.
Baca Juga: Cucurella Jadi Pahlawan Atasi Manchester United, Chelsea Semakin Dekat ke Liga Champions
Situasi ini diperparah dengan ketidakpastian hasil kunjungan Donald Trump ke Timur Tengah.
Meski telah mengakhiri kunjungannya, Trump belum berhasil mendorong kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Ia menyatakan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Gaza.
“Banyak orang kelaparan di Gaza, kita harus melihat dari kedua sisi,” kata Trump.
Artikel Terkait
Kirim Bantuan untuk Palestina di Gaza, Tanpa Takut China Terobos Wilayah Udara Israel
Modi Peringatkan Pakistan: India Akan Balas Jika Diserang, Tak Takut Ancaman Nuklir
Pakistan Janji Patuhi Gencatan Senjata, Tapi Siap Balas Jika India Serang Lagi
Israel Cemas Ditinggal Trump, Netanyahu Pilih Diam di Tengah Perubahan Arah Politik AS
Ditengah Upaya Gencatan Senjata, Gempuran Israel Tanpa Henti Tewaskan Puluhan Warga Gaza