Radivoje Grujic, seorang konsultan politik yang berbasis di Warsawa, menilai bahwa aksi yang terjadi di parlemen merupakan upaya pemerintah untuk menunjukkan bahwa mereka masih memiliki kendali atas situasi.
Baca Juga: Tips Perawatan Mobil Listrik agar Tetap Awet dan Performa Selalu Optimal
"Ini adalah usaha yang tidak berhasil dari pihak pemerintah untuk membuktikan bahwa mereka masih berkuasa, tetapi ada kemungkinan situasi ini akan semakin memanas," ujar Grujic kepada Reuters.
Di tengah situasi yang semakin tidak menentu, parlemen Serbia berencana untuk mengesahkan undang-undang yang akan meningkatkan alokasi dana bagi universitas, salah satu tuntutan utama mahasiswa yang berunjuk rasa.
Namun, keputusan pemerintah untuk memasukkan agenda tambahan, termasuk pengunduran diri Perdana Menteri Milos Vucevic, memicu kemarahan di kalangan oposisi.
Sidang parlemen akhirnya terpaksa ditunda dan dijadwalkan akan dilanjutkan pada hari Rabu.
Baca Juga: Cocok Diminum Saat Berbuka Puasa! Berikut Sederet Kandungan dan Manfaat Air Kelapa
Sementara itu, aksi protes di jalanan diperkirakan akan terus berlanjut dengan eskalasi yang lebih besar dalam beberapa hari ke depan.
Dengan kondisi politik yang semakin memanas, Serbia menghadapi tantangan besar dalam menjaga stabilitas dan kepercayaan publik terhadap pemerintahan yang berkuasa.***(LL)
Artikel Terkait
Pertukaran Dramatis: Hamas Kembalikan Jenazah Sandera, Israel Bebaskan Ratusan Tahanan
Sebelum Bertemu Trump di AS, Zelenskiy Temui PM Irlandia untuk Apresiasi Dukungan Eropa
Pertemuan Trump-Zelenskiy Memanas: Konfrontasi Terbuka Soal Perang Ukraina Berakhir Tanpa Kesepakatan
Israel Blokir Bantuan ke Gaza, Negosiasi Gencatan Senjata Kian Buntu
Pemberontak M23 Culik Pasien Rumah Sakit di Kongo Timur, Eskalasi Konflik dan Krisis Kemanusiaan Semakin Buruk