Senin, 22 Desember 2025

Ringkus Tiga Terduga Teroris MIT di Sulteng, Jubir Densus 88: Teroris Lama Masih Aktif

Photo Author
- Sabtu, 21 Desember 2024 | 11:00 WIB
Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol. Aswin Siregar. (Foto: tribratanews.polri.go.id)
Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol. Aswin Siregar. (Foto: tribratanews.polri.go.id)

ESENSI.TV SULTENG - Dalam upaya terus memberantas jaringan terorisme di Indonesia, Densus 88 Anti Teror kembali menangkap tiga terduga teroris di Sulawesi Tengah

Ketiganya, yang berinisial RR, MW, dan AS, diduga memiliki keterkaitan dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Penangkapan ini menegaskan bahwa ancaman terorisme dan radikalisme masih membayangi masyarakat Indonesia.

Menurut Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol. Aswin Siregar, ketiga tersangka memiliki peran penting dalam operasional kelompok MIT. 

Baca Juga: Muncul Wacana Restorative Justice Untuk Pelaku Tipikor Dari Menko Hukum dan HAM, DPR: Melemahkan Penegakan Hukum

“Penangkapan ini menunjukkan bahwa sisa-sisa kelompok teroris lama masih aktif di masyarakat, baik melalui aksi teror maupun penyebaran paham radikal,” jelas Aswin, dikutip pada Sabtu, 21 Desember 2024.

RR, salah satu tersangka, berfungsi sebagai fasilitator bagi mereka yang ingin bergabung dengan MIT. 

Dia tidak hanya merekrut anggota baru, tetapi juga aktif dalam pelatihan militer atau tadrib asykari. 

Materi pelatihannya meliputi bongkar pasang senjata api, latihan menembak, teknik perang, kamuflase, serta pembuatan bahan peledak.

Baca Juga: Terkait Viralnya Kasus Dugaan Pemerasan WN Malaysia di DWP 2024, Polisi Amankan dan Periksa 18 Oknum Anggota

Sementara itu, MW terlibat langsung dalam aksi kekerasan. Ia diduga melakukan penembakan di Desa Sepe, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso, yang menyebabkan korban jiwa. 

Selain itu, MW juga bertugas mengantarkan logistik dan bahan pembuatan bom ke kamp pelatihan MIT di pegunungan Poso.

Tersangka ketiga, AS, diketahui berperan dalam pelatihan militer di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Pelatihannya mencakup teori pembuatan bom, strategi perang, hingga bongkar pasang senjata api. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: TBNews

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X