Pada akhir 2013, AS bahkan merencanakan aksi perampokan terhadap sejumlah bank di wilayah Poso dan Parigi untuk mendanai kegiatan kelompok.
“AS juga aktif dalam grup media sosial yang digunakan oleh kelompok radikal,” tambah Aswin.
Penangkapan ini menjadi pengingat bahwa jaringan terorisme belum sepenuhnya hilang dari Indonesia.
Kelompok seperti MIT masih memiliki potensi ancaman, baik dalam bentuk serangan langsung maupun penyebaran ideologi radikal.
Densus 88 menegaskan akan terus memantau dan menangkap sisa-sisa kelompok teroris untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Keberhasilan ini menunjukkan komitmen aparat dalam memutus mata rantai terorisme di Indonesia.***(LL)
Artikel Terkait
Terduga Teroris Berhasil Ditangkap di Malang oleh Densus 88
Densus 88 Ungkap Terduga Teroris HOK Gunakan Uang Jajan untuk Beli Bahan Peledak
Densus 88 Ungkap Awal Mula Radikalisasi Teroris di Batu Malang
Densus 88 Tangkap Tiga Terduga Teroris di Jawa Tengah dalam Operasi Cepat di Kudus, Demak, dan Solo
Densus 88 Tangkap Delapan Anggota NII, Bongkar Upaya Rekrutmen Radikal