Senin, 22 Desember 2025

Ribuan Warga Israel Gelar Aksi Nasional Tuntut Akhiri Perang Gaza dan Bebaskan Sandera

Photo Author
- Senin, 18 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi. Rakyat Israel tuntut perang Gaza diakhiri dan sandera dibebaskan, tekanan publik kian kuat terhadap Netanyahu. (Foto: Pexels)
Ilustrasi. Rakyat Israel tuntut perang Gaza diakhiri dan sandera dibebaskan, tekanan publik kian kuat terhadap Netanyahu. (Foto: Pexels)

Polisi melaporkan telah menahan 38 orang hingga pukul 2 siang waktu setempat. Sebagian pengunjuk rasa yang memblokir jalan dibubarkan paksa. 

Situasi sempat terhenti ketika sirene peringatan serangan udara berbunyi di Tel Aviv, Yerusalem, dan beberapa kota lainnya akibat ancaman rudal dari Yaman. 

Beruntung, sistem pertahanan berhasil mencegatnya tanpa menimbulkan korban.

Baca Juga: Mobil Sering Brebet di Jalan? Ini Penyebab dan Solusinya

Pemerintah Tetap Ngotot Lanjutkan Operasi

Di tengah desakan publik, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa perang harus terus dilanjutkan hingga Hamas benar-benar dikalahkan. 

Menurutnya, menghentikan konflik tanpa menuntaskan misi militer hanya akan memperkuat posisi Hamas dan membuka peluang tragedi 7 Oktober 2023 terulang kembali.

Namun sikap keras Netanyahu menuai penolakan luas, terutama dari keluarga para sandera yang khawatir keselamatan orang-orang terkasih mereka terancam. 

Diperkirakan masih ada sekitar 50 sandera di Gaza, dan menurut otoritas Israel hanya sekitar 20 orang yang masih hidup. Forum Keluarga Sandera dengan tegas menyatakan, 

“Tidak ada waktu lagi, baik bagi mereka yang masih terjebak di neraka, maupun yang telah hilang di reruntuhan Gaza.”

Baca Juga: Lakukan Pertemuan Tanpa Zelensky, Trump Lebih Condong ke Putin, Arah Perdamaian Ukraina Makin Tak Jelas

Jalan Buntu Negosiasi

Sejak perang meletus pada Oktober 2023, sebagian besar sandera yang dibebaskan hanya bisa keluar lewat jalur diplomasi. 

Sayangnya, upaya gencatan senjata terbaru gagal pada Juli lalu. Hamas bersikeras hanya akan membebaskan sandera jika Israel sepakat menghentikan perang, sedangkan Netanyahu menolak keras syarat tersebut.

Di sisi lain, rencana pemerintah Israel untuk merebut Kota Gaza, salah satu titik pertahanan terakhir Hamas, mendapat kecaman, baik dari oposisi dalam negeri maupun sekutu di Eropa. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: reuters.com

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X