polhukam

Diduga Korupsi Bansos, Rumah Kades Gunung Agung Hangus Dibakar Warga

Senin, 19 Mei 2025 | 09:00 WIB
Sisa kebakaran rumah Kades Gunung Agung usai aksi massa buntut dugaan korupsi bansos. (Foto: Instagram @fakta.indo)

ESENSI.TV, LAMPUNG - Kemarahan warga Kampung Gunung Agung, Lampung Tengah, memuncak hingga menyebabkan kerusuhan besar pada Sabtu, 17 Mei 2025.

Tindakan brutal ini dipicu oleh kekecewaan mendalam terhadap Kepala Desa mereka, Sukardi, yang diduga menyelewengkan bantuan sosial berupa beras. 

Massa yang tersulut emosi akhirnya membakar rumah, ruko, dan belasan kendaraan milik sang kades, menciptakan kerusakan parah di lingkungan desa tersebut.

Masalah bermula dari dugaan penyelewengan 4 ton beras bantuan sosial (bansos) yang semestinya diperuntukkan bagi warga kurang mampu. 

Baca Juga: Panduan Gen Z Menaklukkan Dunia Kerja, Ini Tips Jadi Anak Magang Profesional

Sukardi diduga menjual sekitar 400 karung beras kepada sebuah pondok pesantren dengan nilai transaksi mencapai Rp36 juta.

Kecurigaan ini mencuat setelah seorang warga, Deki, mengungkap bahwa dirinya melihat langsung aktivitas mencurigakan saat malam hari, ketika beras diangkut dari kantor desa dan dibawa ke tempat lain.

"Sudah empat kali bantuan beras di kampung kami tidak jelas rimbanya. Selalu ada kejanggalan," ujarnya, dikututip dari Instagram @fakta.indo pada Senin, 19 Mei 2025.

Isu ini dengan cepat menyebar di media sosial, memicu perdebatan sengit di antara warga. 

Baca Juga: Pesona Pantai Baron, Surga Tersembunyi Tempat Sungai dan Laut Bertemu di Gunungkidul

Salah satu yang terlibat dalam perselisihan tersebut adalah Surya, warga desa, yang beradu argumen dengan Agus Sadewo, kerabat dari Sukardi. 

Percekcokan di dunia maya itu rupanya berlanjut di dunia nyata dan berujung tewasnya Surya yang ditusuk setelah konfrontasi fisik terjadi.

Kematian Surya menyulut amarah kolektif warga. Dalam sekejap, mereka menyerbu kediaman Sukardi dan melampiaskan kemarahan dengan membakar tiga bangunan termasuk rumah dan ruko, serta 15 kendaraan milik sang kepala desa. 

"Kerusakan besar terjadi akibat amukan massa. Semuanya milik kepala desa," ungkap Kombes Pol Yuni Iswandari.

Halaman:

Tags

Terkini