ESENSI.TV, JAKARTA - Kantor redaksi Tempo dihebohkan dengan teror berupa kiriman kepala babi yang ditujukan kepada salah satu wartawannya, Francisca Christy Rosana, yang akrab disapa Cica.
Peristiwa ini sontak mengejutkan publik dan memicu kecaman keras dari berbagai pihak, terutama karena tindakan tersebut dinilai sebagai bentuk intimidasi terhadap kebebasan pers.
Kiriman kepala babi, yang jelas berbau ancaman, mengingatkan publik akan betapa rentannya posisi jurnalis dalam menjalankan tugasnya, menyampaikan informasi yang akurat dan kritis.
Cica sendiri dikenal sebagai jurnalis yang aktif meliput isu-isu sensitif dan menjadi host program Bocor Alus Politik di Tempo, yang kerap membahas isu-isu panas dan mengkritisi kebijakan pemerintah.
Baca Juga: Sedang Marak Kasus Ormas Minta THR, Wamenag Malah Beri Tanggapan Begini
Tindakan teror ini tidak hanya dianggap sebagai serangan terhadap individu, tapi juga sebagai ancaman serius yang berupaya membungkam media independen.
Sebagai pilar keempat demokrasi, pers memiliki peran krusial dalam menjalankan fungsi kontrol sosial.
Karena itu, segala bentuk intimidasi terhadap jurnalis sejatinya adalah ancaman langsung terhadap demokrasi itu sendiri.
Respons Kontroversial Jubir Istana
Alih-alih mengecam atau menunjukkan simpati, pernyataan yang dilontarkan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, justru menuai kontroversi.
Baca Juga: Rahasia Sukses Gen Z Buka Restoran Kekinian yang Laris Manis
Saat dimintai tanggapan terkait teror tersebut, Hasan malah menanggapinya dengan nada bercanda.
"Sudah dimasak saja, dimasak saja," ucap Hasan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat, 21 Maret 2025.
Pernyataan ini sontak memicu kemarahan publik, terutama dari kalangan pers.