Geng Rusia Rampok Warga Ukraina di Bali, DPR: Citra Pariwisata Bisa Terganggu

ESENSI.TV, POLHUKAM - Bali, yang dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia, kembali menjadi sorotan setelah terjadinya perampokan brutal terhadap seorang warga negara Ukraina, Igor Iermakov.

Kasus ini menggemparkan masyarakat dan memunculkan kekhawatiran tentang keamanan di kawasan wisata.

Insiden tersebut terjadi ketika Igor, bersama sopirnya, menjadi korban serangan geng kriminal asal Rusia.

Para pelaku tidak hanya merampas barang berharga korban, tetapi juga melakukan tindakan kekerasan yang menyebabkan luka serius.

Baca Juga: Simak! Ini Pentingnya Mengganti Oli Gardan Mobil Secara Berkala dan Dampak Buruk Jika Diabaikan

Kejadian ini segera menarik perhatian publik, terutama karena melibatkan kelompok kriminal internasional yang beroperasi di Indonesia.

Pihak kepolisian telah bergerak cepat untuk mengusut kasus ini, mengidentifikasi para pelaku, dan memastikan mereka mendapatkan hukuman yang setimpal.

Namun, kejadian ini juga menimbulkan pertanyaan besar mengenai sistem keamanan di kawasan wisata, terutama dalam mengantisipasi kehadiran kelompok kriminal asing yang berpotensi mengancam wisatawan dan warga lokal.

DPR Soroti Keamanan dan Dampak terhadap Pariwisata

Menanggapi kejadian ini, anggota Komisi VII DPR RI, Ilham Permana, menegaskan bahwa kasus ini tidak boleh dianggap remeh. Ia menilai peristiwa ini dapat merusak citra Indonesia di mata dunia, terutama sebagai negara yang aman dan ramah bagi wisatawan asing.

Baca Juga: Apakah Manisnya Buah Rambutan Aman untuk Penderita Diabetes? Cek Faktanya di Sini!

"Kasus ini sangat serius dan harus menjadi perhatian semua pihak. Jika tidak ditangani dengan baik, citra pariwisata Indonesia, khususnya Bali, bisa terganggu. Ini bukan hanya soal satu kejadian kriminal, tetapi juga menyangkut keamanan wisatawan dan kepercayaan internasional terhadap negara kita," ujar Ilham.

Ia mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas dalam menangani kasus ini.

Menurutnya, para pelaku harus dihukum seberat-beratnya sebagai bentuk perlindungan terhadap wisatawan dan warga asing yang berada di Indonesia.