ESENSI.TV, POLHUKAM - Kasus penembakan terhadap lima Pekerja Migran Indonesia (PMI) di perairan Tanjung Rhu, Malaysia, menuai kecaman keras dari pemerintah Indonesia.
Insiden yang melibatkan Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM) ini memicu sorotan serius terkait dugaan penggunaan kekuatan berlebihan terhadap PMI non-prosedural.
Dalam insiden yang terjadi pada Jumat (24/1/2025) dini hari tersebut, satu orang dilaporkan tewas, sementara empat lainnya mengalami luka-luka.
Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), Christina Aryani, meminta pemerintah Malaysia segera mengusut tuntas kasus ini dan mengambil langkah tegas jika terbukti ada pelanggaran oleh petugas patroli APMM.
Baca Juga: Batas Waktu Penarikan Pasukan Dilanggar, Israel Tewaskan 22 Warga Sipil di Lebanon Selatan
“Kami mendesak agar pemerintah Malaysia menginvestigasi kejadian ini secara menyeluruh dan memberikan sanksi kepada petugas yang terbukti melakukan kekerasan berlebihan,” ujar Christina dalam konferensi pers, dikutip pada Senin, 27 Januari 2025.
Langkah Cepat KP2MI
KP2MI menegaskan komitmennya untuk memastikan para korban mendapatkan pendampingan penuh, baik dalam hal perawatan medis maupun bantuan hukum.
Lembaga tersebut juga memberikan perhatian khusus kepada keluarga korban dengan menyediakan dukungan pemulangan jenazah dan pendampingan hukum.
“Kami sedang melacak asal daerah para korban agar pendampingan bisa dilakukan secara optimal,” tambah Christina.
Baca Juga: Manchester United Menang Berkat Keberuntungan, Bungkam Fulham yang Gagal Tampil Maksimal
Selain itu, KP2MI telah menjalin koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Atase Kepolisian di KBRI Kuala Lumpur untuk memastikan akses kekonsuleran terhadap korban yang masih dirawat.
Pencegahan Insiden Serupa
Tidak hanya fokus pada penyelesaian kasus ini, KP2MI juga mendorong dialog bilateral dengan pemerintah Malaysia.
Artikel Terkait
Kemnaker Gagalkan Keberangkatan 32 Calon PMI ke Timur Tengah
Bertemu PM Malaysia, Wapres Minta Perlindungan PMI Ditingkatkan
Pemerintah Pulangkan 120 PMI Bermasalah Dari Malaysia
Ketemu Wapres di Abu Dhabi, PMI Sampaikan Uneg-uneg Termasuk Upah Belum Dibayar
Hindari Risiko, Wamen P2MI Imbau PMI Hindari Jalur Non Prosedural untuk Bekerja di Luar Negeri