ESENSI.TV, JAKARTA - Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39), meninggalkan banyak pertanyaan dan emosi yang belum tuntas.
Meski pihak kepolisian secara resmi telah menghentikan penyelidikan dengan kesimpulan bahwa Arya meninggal karena bunuh diri, pihak keluarga masih meragukan temuan tersebut dan berharap keadilan tetap ditegakkan.
Misteri di balik penyebab kematian Arya pun terus menjadi perhatian publik.
Arya ditemukan tewas pada 8 Juli 2025 di kamar kosnya yang terletak di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Judistira Hermawan Ingatkan Pemerintah Daerah Tidak Abaikan Skala Prioritas Proyek Pesisir
Yang mengundang kecurigaan, wajah dan kepalanya ditemukan dalam kondisi terbungkus lakban.
Meski begitu, hasil penyelidikan yang diumumkan Polda Metro Jaya menyebut bahwa tidak ditemukan tanda-tanda keterlibatan pihak lain dalam kematian Arya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, menjelaskan bahwa kesimpulan ini diambil berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, pemeriksaan 24 orang saksi, serta analisis forensik dan digital dari berbagai barang bukti.
Polisi juga memastikan bahwa kamar Arya dalam kondisi terkunci dari dalam, tidak ditemukan kerusakan di plafon, dan akses keluar-masuk menggunakan sistem elektronik yang tercatat secara otomatis.
Barang bukti yang turut disita antara lain laptop, ponsel, rekaman CCTV, kartu akses, pakaian, buku-buku pribadi, serta barang-barang lain seperti kondom dan pelumas.
Analisis digital juga mengungkap adanya riwayat komunikasi Arya dengan lembaga konseling psikologis pada tahun 2013 dan 2021, yang menunjukkan indikasi tekanan emosional serta niat bunuh diri.
Lebih lanjut, psikolog forensik menyatakan bahwa Arya mengalami kesulitan dalam mengelola emosi negatif dan menunjukkan gejala depresi.
Informasi ini turut memperkuat dugaan bahwa tindakan bunuh diri dilakukan secara sadar oleh Arya tanpa paksaan dari pihak lain.
Artikel Terkait
Pungut Rp15 Ribu per Siswa untuk 'Uang Capek' Tanda Tangan Ijazah, Kepala SD di Bekasi Resmi Dinonaktifkan
Demi Sound Horeg Karnaval, Warga Rentan di Donowarih, Malang Justru Diminta Mengungsi Sementara
Kakorlantas Ancam Copot Langsung Polisi yang Ketahuan Pungli, Warganet: Apa Benar?
Tega! Ibu dan Bayi Dipaksa Turun dari Mobil Online oleh Opang Saat Hujan Deras di Tigaraksa
Terjadi Lagi, Rumah Doa di Padang Rusak Diserang Massa, Dua Anak Alamu Luka