Genjot Pelayanan Kesehatan, Pemerintah Bangun 66 Rumah Sakit di Wilayah Terpencil

ESENSI.TV, NASIONAL - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berkomitmen memperkuat layanan kesehatan di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) dengan membangun 66 rumah sakit tipe C di berbagai kabupaten dan kota yang belum memiliki fasilitas tersebut. 

Dari jumlah itu, 32 rumah sakit ditargetkan rampung pada 2026, dengan proses pembangunan tahap awal dimulai tahun ini.  

Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan Kemenkes, Azhar Jaya, menyampaikan bahwa hingga akhir Maret 2025, sepuluh rumah sakit direncanakan akan memulai tahap groundbreaking secara bertahap. 

“Kami menargetkan pembangunan 32 rumah sakit di wilayah DTPK. Untuk tahap awal, sepuluh rumah sakit akan mulai groundbreaking hingga akhir Maret,” jelasnya, dikutip pada Kamis, 16 Januari 2024.

Baca Juga: Amankan Kemenangan Dramatis, Arsenal Kalahkan Tottenham 2-1

Program ini bahkan melampaui arahan Presiden Prabowo Subianto yang sebelumnya meminta pembangunan sepuluh rumah sakit di wilayah tersebut. 

Azhar menjelaskan bahwa sebagian besar rumah sakit akan dibangun di kawasan timur Indonesia, meski beberapa juga ditempatkan di wilayah barat seperti Nias dan Bengkulu.  

Anggaran dan Fokus pada Alkes Lokal  

Setiap rumah sakit membutuhkan anggaran sekitar Rp170 miliar, yang meliputi Rp150 miliar untuk konstruksi bangunan dan Rp20 miliar untuk pengadaan alat kesehatan. 

Azhar menekankan pentingnya penggunaan alat kesehatan dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) tinggi untuk mendukung industri lokal. 

Pendanaan proyek ini berasal dari pemerintah pusat dan Dana Alokasi Khusus (DAK).  

Baca Juga: Kenal Lebih Dekat dengan Cottagecore, Gaya Hidup Sederhana yang Menginspirasi Gen Z

“Selain pembangunan fisik, kami juga mengutamakan alat kesehatan yang mengedepankan TKDN tinggi. Ini sejalan dengan program pemerintah untuk memberdayakan produk dalam negeri,” tambahnya.  

Kesiapan SDM Kesehatan