kecantikan-gaya-hidup

Melek Fakta di Era Viral, Bagaimana Gen Z Menghadapi Informasi Palsu

Senin, 3 November 2025 | 17:04 WIB
Ilustrasi. Gen Z menggunakan literasi digital untuk menyaring hoaks dan memastikan informasi tetap akurat. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Di era informasi serba cepat, Gen Z menjadi kelompok yang sangat terpapar berita digital. 

Namun, kemudahan akses informasi juga membawa risiko penyebaran hoaks dan berita palsu. 

Tantangan ini menuntut Gen Z untuk memiliki kemampuan literasi digital yang tinggi agar tetap kritis dalam menyaring berita.

Gen Z mengonsumsi berita hampir seluruhnya melalui media sosial, seperti TikTok, Instagram, Twitter, dan YouTube. 

Baca Juga: Menkeu Purbaya: Ekonomi Indonesia Kian Solid, Optimisme Tumbuh di Tengah Gejolak Global

Sayangnya, platform-platform ini sering menjadi sarang penyebaran informasi tidak akurat. Berdasarkan survei Pew Research Center (2024), sekitar 59% Gen Z mengaku pernah membagikan berita yang ternyata salah, walaupun tidak sengaja.

Fenomena ini diperparah oleh algoritma media sosial yang menampilkan konten berdasarkan preferensi pengguna, sehingga hoaks dapat tersebar dengan cepat dan sulit dikontrol. 

Misalnya, isu politik, kesehatan, atau gaya hidup tertentu sering viral meski sumbernya meragukan.

Strategi Gen Z Menyaring Informasi

Meskipun terpapar risiko tinggi, banyak Gen Z yang aktif mengembangkan strategi literasi digital:

1. Verifikasi Sumber – Gen Z cenderung memeriksa kredibilitas situs atau akun media sosial sebelum mempercayai informasi.

Baca Juga: Malam Mencekam di Afghanistan Utara, Gempa 6,3 Magnitudo Renggut Puluhan Nyawa dan Lukai Ratusan Warga

2. Cross-Checking – Membandingkan berita dari beberapa sumber terpercaya, termasuk portal berita resmi dan laman pemerintah.

3. Menggunakan Tools Fakta – Memanfaatkan layanan pemeriksa fakta seperti Cek Fakta Kominfo atau TurnBackHoax.id untuk memastikan kebenaran informasi.

Halaman:

Tags

Terkini