ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Pernahkah Anda merasa sangat bahagia hanya karena menyantap makanan favorit?
Entah itu semangkuk bakso hangat di musim hujan, sepiring nasi goreng saat malam, atau sepotong kue manis yang mampu memperbaiki mood seketika.
Makanan ternyata tidak hanya sekadar mengisi perut, tetapi juga menghadirkan rasa nikmat yang bisa menjadi "vitamin” tersendiri bagi tubuh dan jiwa.
Para ahli menyebutnya sebagai Vitamin P (Pleasure), yaitu kenikmatan yang kita rasakan ketika makan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa menikmati makanan bukan hanya soal kesenangan, tetapi juga memiliki dampak nyata bagi kesehatan fisik dan mental.
Dari pencernaan yang lebih baik, hubungan yang lebih sehat dengan makanan, hingga menjaga keseimbangan emosi, rasa nikmat ternyata memainkan peran penting.
Mari kita bahas lebih dalam mengapa kenikmatan saat makan tidak boleh diabaikan.
Baca Juga: Menikmati Malam Berbintang di Ranca Upas, Surga Camping Keluarga di Bandung
Psikologi di Balik Makan dengan Rasa Nikmat
Menikmati makanan tidak hanya terjadi di lidah, tetapi juga di otak. Saat kita menikmati makanan, tubuh melepaskan dopamin, hormon yang dikenal sebagai “hormon bahagia.”
Dopamin membantu menumbuhkan rasa tenang, motivasi, fokus, hingga kebahagiaan.
Sebaliknya, penelitian menunjukkan bahwa gangguan sensitivitas dopamin dapat membuat seseorang makan berlebihan demi mendapatkan kepuasan yang sama.
Namun, ketika otak bekerja normal, menikmati makanan justru membantu tubuh mencerna dan menyerap nutrisi dengan lebih efektif.
Saat kita santai karena menikmati makanan, sistem saraf masuk ke mode “rest and digest” sehingga makanan lebih optimal dicerna.