ESENSI.TV, GAYA HIDUP - Menghadapi bencana bukan hanya soal kehilangan fisik, tetapi juga luka emosional yang sering kali sulit terlihat.
Gen Z, sebagai kelompok usia yang sedang berkembang dan adaptif terhadap perubahan, juga rentan mengalami trauma setelah situasi darurat.
Mereka mungkin tampak kuat secara digital dan sosial, tetapi di balik itu, tekanan mental bisa sangat membekas.
Trauma pada anak muda sering kali tidak langsung terlihat dan memerlukan pendekatan yang tepat untuk membantu proses pemulihan.
Oleh sebab itu, dukungan dari keluarga, sekolah, komunitas, dan lingkungan sangat dibutuhkan agar mereka tidak merasa sendirian.
Pemahaman mengenai kebutuhan emosional generasi ini menjadi penting agar proses healing dapat berjalan lebih efektif.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendukung pemulihan trauma Gen Z pasca bencana.
Baca Juga: Judistira Hermawan Minta Program SKPD Diperketat Menyusul Pemotongan DBH
1. Memberikan ruang aman untuk bercerita
Gen Z membutuhkan tempat yang aman secara emosional untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka setelah bencana. Biarkan mereka bercerita tanpa interupsi, tanpa penilaian, dan tanpa tekanan.
Mendengarkan secara aktif memberi mereka rasa dihargai dan dipahami, yang sangat penting bagi proses pemulihan trauma. Lingkungan yang penuh empati akan membantu mereka memproses pengalaman dengan lebih sehat.
2. Mengajarkan teknik relaksasi sederhana
Latihan pernapasan, meditasi singkat, atau teknik grounding dapat membantu menenangkan sistem saraf yang tegang. Gen Z yang terbiasa dengan teknologi juga bisa diajak menggunakan aplikasi meditasi atau musik relaksasi.
Artikel Terkait
Rekomendasi Kotak Bekal Favorit Gen Z, Fungsional, Estetik, dan Praktis untuk Aktivitas Harian
7 Ide Menu Bekal ke Kantor Favorit Gen Z, Hemat, Bergizi, dan Tetap Estetik
Cara Gen Z Menjaga Pola Hidup Sehat Meski Sering Begadang
Inspirasi Gaya Rambut Gen Z Paling Populer yang Wajib Dicoba
Aktivitas Healing Murah Meriah Ala Gen Z untuk Melepas Penat Tanpa Menguras Kantong