Kafein butuh waktu lama untuk keluar dari tubuh, bahkan 200 mg kafein yang diminum 16 jam sebelum tidur masih dapat mengganggu kualitas tidur. Sebaiknya, hindari konsumsi kafein minimal 4–6 jam sebelum tidur.
5. Paparan Layar Digital
Cahaya biru dari gadget menekan produksi melatonin, hormon penting yang memicu rasa kantuk.
Untuk membantu tubuh bersiap tidur, hentikan penggunaan perangkat setidaknya 2 jam sebelum tidur atau gunakan kacamata anti-cahaya biru.
6. Pengaruh COVID-19
Gangguan tidur juga bisa muncul akibat COVID-19. Sebagian pasien melaporkan insomnia, baik akibat stres, efek virus, maupun kondisi Long COVID.
Studi menemukan lebih dari 40% penderita Long COVID mengalami kesulitan tidur sedang hingga berat.
7. Gangguan Tidur Lain
Beberapa kondisi medis seperti sleep apnea, restless legs syndrome, atau delayed sleep phase syndrome (DSPS) juga dapat membuat tidur malam terganggu. DSPS lebih sering menyerang anak muda, dengan angka kejadian 7–16%.
Baca Juga: Jangan Asal! Ini 5 Cara Menyalip Mobil dengan Benar agar Perjalanan Lebih Aman dan Lancar
Ritme Sirkadian Tubuh
Tubuh memiliki jam biologis yang dikenal sebagai ritme sirkadian. Ritme ini mengatur kapan tubuh merasa segar atau mengantuk, dipengaruhi oleh cahaya dan hormon melatonin.
Biasanya, tubuh siap tidur sekitar 2 jam setelah kadar melatonin mulai meningkat di malam hari.
Jika Anda terus merasa lelah di siang hari namun sulit tidur di malam hari, jangan abaikan kondisi ini. Perbaiki kebiasaan tidur, batasi kafein, dan atur rutinitas harian.
Artikel Terkait
Makan Bukan Sekadar Kenyang, Manfaat Psikologis dan Emosional dari Menikmati Makanan
Cara Mengatasi Sariawan Paling Ampuh yang Bisa Dilakukan di Rumah
Waspada, Minuman Manis Bisa Picu Rambut Rontok! Ini Nutrisi Penyelamatnya
Bukan Sekedar Lemak Jahat! Menguak Hubungan Kolesterol, Ingatan, dan Risiko Demensia di Usia Lanjut
Bukan Musuh! Ini7 Makanan Tinggi Karbohidrat yang Sehat dan Mudah Ditemukan di Indonesia