internasional

Serangan Tanpa Belas Kasih, Ratusan Penduduk Tewas di Rumah Sakit Terakhir al Fashir Sudan

Sabtu, 29 November 2025 | 10:25 WIB
Ilustrasi. RSF menyerang rumah sakit al Fashir, menewaskan ratusan penduduk dan menghancurkan layanan kesehatan yang tersisa. (Foto: Freepik)

Banyak dari para korban adalah tenaga kesehatan yang belum pernah memegang senjata dan mendedikasikan diri untuk membantu warga sipil yang terjebak dalam konflik.

Pelanggaran yang Jelas terhadap Hukum Perang

Menurut para ahli hukum internasional, termasuk pakar dari Stanford, pola serangan yang berulang dan sistematis terhadap fasilitas kesehatan, pasien, dan tenaga medis di al Fashir merupakan pelanggaran serius Konvensi Jenewa yang melarang penyerangan terhadap warga sipil dan rumah sakit. Serangan tersebut harus diselidiki sebagai dugaan kejahatan perang.

Baca Juga: Kenali Sebelum Bikin Mogok Mendadak! Ini Ciri Aki Mobil Lemah

Sementara itu, data dari Insecurity Insight menunjukkan bahwa Sudan menjadi salah satu wilayah dengan peningkatan serangan terhadap layanan kesehatan paling tajam di dunia dalam empat tahun terakhir.

Dari 2021 hingga Oktober 2025, hampir 13 ribu insiden terkait kekerasan terhadap fasilitas medis terjadi secara global, dengan konflik di Sudan, Gaza, Myanmar dan Ukraina sebagai penyumbang terbesar.

Ancaman terhadap Masa Depan Kemanusiaan

Hancurnya jaringan layanan kesehatan di al Fashir meninggalkan pertanyaan besar mengenai nasib ribuan warga yang masih terperangkap di kota.

Dengan minimnya dokter, obat, dan tempat aman untuk merawat yang terluka, masyarakat tidak hanya menghadapi kekerasan langsung tetapi juga ancaman penyakit, kelaparan dan krisis kesehatan jangka panjang.

Baca Juga: Bank BTN Buka Rekrutmen RLDP untuk Cetak Pemimpin Regional di Sulawesi dan Kalimantan

Serangan di Rumah Sakit Saudi menjadi simbol dari tragedi yang lebih luas. Bagi para tenaga medis yang selamat, hilangnya rekan kerja dan kehancuran fasilitas yang mereka jaga selama bertahun tahun meninggalkan luka mendalam.

Mereka menegaskan bahwa para korban adalah orang-orang yang hanya berusaha menyelamatkan nyawa dan tidak ada kaitan dengan pertempuran.***(LL)

Halaman:

Tags

Terkini