Serangan Mematikan di Kamp Pengungsi Palestina
Sehari sebelumnya, situasi semakin memanas setelah Israel melakukan salah satu serangannya yang paling mematikan sejak perang tahun lalu dengan Hezbollah.
Serangan itu menghantam kamp pengungsi Ain al-Hilweh dekat kota Sidon dan menewaskan 13 orang, menurut kementerian kesehatan Lebanon.
Baca Juga: Presiden Prabowo Resmikan RS Kardiologi Emirates Indonesia, Siapkan Beasiswa Penuh bagi Tenaga Medis
Israel mengklaim bahwa lokasi tersebut digunakan Hamas untuk merencanakan serangan.
Namun Hamas membantah tuduhan itu dan menyatakan tidak memiliki fasilitas militer di kamp pengungsi.
Seorang pejabat Hamas juga mengatakan bahwa tidak ada anggota kelompok itu di antara para korban.
Gencatan senjata yang ditengahi AS dan Prancis sebelumnya mengharuskan tentara Lebanon untuk menyita semua senjata ilegal di wilayah selatan Sungai Litani, zona yang paling dekat dengan perbatasan Israel.
Namun perbedaan interpretasi kesepakatan ini masih memicu ketegangan.
Hezbollah menegaskan bahwa aturan tersebut hanya berlaku di area selatan Litani, bukan seluruh Lebanon.
Baca Juga: Ketahui Semua Tentang Penumpukan Kotoran Telinga, Penyebab, Gejala, dan Cara Aman Membersihkannya
Lebanon menuduh Israel melanggar kesepakatan karena tetap mempertahankan posisinya di wilayah Lebanon.
Sementara serangan demi serangan terus berlanjut, kekhawatiran akan pecahnya konflik yang lebih besar kembali menghantui kedua negara.***(LL)