internasional

Ketegangan Politik Melanda Kamerun, Presiden Tertua di Dunia Paul Biya, Kembali Terpilih di Usia 92 Tahun

Selasa, 28 Oktober 2025 | 09:00 WIB
Presiden Kamerun Paul Biya. (Foto: Instagram @biya2018)

ESENSI.TV, KAMERUN - Pemilihan umum di Kamerun kembali menempatkan sosok yang sudah empat dekade lebih memimpin negara itu di puncak kekuasaan. 

Paul Biya, yang kini berusia 92 tahun dan dikenal sebagai kepala negara tertua di dunia yang masih menjabat.

Ia telah memenangkan masa jabatan kedelapannya setelah hasil resmi diumumkan pada Senin, 27 Oktober 2025. Namun, kemenangan ini memicu gelombang protes dan ketegangan politik di berbagai wilayah negara Afrika Tengah tersebut.

Baca Juga: 8 Makanan Unik dan Kekinian yang Paling Disukai Gen Z 

Menurut hasil yang diumumkan oleh Dewan Konstitusi, Biya meraih 53,66% suara, mengungguli pesaing utamanya yang juga mantan sekutu politiknya, Issa Tchiroma Bakary, yang memperoleh 35,19% suara. 

Dengan masa jabatan baru selama tujuh tahun, Biya berpotensi memimpin Kamerun hingga usianya mendekati 100 tahun.

Namun, di balik kemenangan itu, suasana politik di Kamerun jauh dari damai. 

Sejak hasil sementara menunjukkan Biya unggul, bentrokan antara pendukung oposisi dan aparat keamanan terus terjadi di berbagai kota. 

Baca Juga: Terlalu Sering Mandi Bisa Rusak Lapisan Kulit? Begini Penjelasan Dokter Ahli

Situasi memanas di Douala, ibu kota ekonomi Kamerun, di mana sedikitnya empat orang dilaporkan tewas dalam bentrokan sehari sebelum hasil akhir diumumkan.

Kekhawatiran semakin meningkat setelah Tchiroma Bakary melaporkan adanya insiden penembakan di depan rumahnya di kota Garoua, yang menewaskan dua warga sipil.

Melalui unggahan di Facebook, ia menyebut bahwa tembakan diarahkan ke kerumunan warga, meskipun belum diketahui pihak mana yang bertanggung jawab. 

Reuters menyatakan belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Baca Juga: Kisah dari Goa Purba, Petualangan Edukatif di Museum Song Terus, Pacitan

Halaman:

Tags

Terkini