Seorang buruh pelabuhan di Genoa yang tergabung dalam kelompok Autonomous Port Workers' Collective menyebut perjuangan rakyat Palestina sebagai inspirasi.
“Rakyat Palestina terus memberi kita pelajaran tentang martabat dan ketahanan. Dari mereka kita belajar, dan kami berusaha melakukan bagian kami,” ujar Ricky, salah satu pengunjuk rasa.
Baca Juga: Wamen ESDM: Tak Ada Lagi Ketimpangan, BBM Satu Harga Satukan Indonesia
Namun, aksi yang meluas ini menuai kritik keras dari Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni.
Melalui akun X (Twitter), ia menyebut demonstrasi di Milan sebagai tindakan kekerasan dan penghancuran yang tidak akan mengubah keadaan di Gaza, tetapi justru merugikan rakyat Italia sendiri.
“Kerusakan ini akhirnya harus ditanggung warga yang tidak bersalah,” kata Meloni.
Meloni, yang memimpin pemerintahan berhaluan kanan, tetap menegaskan dukungannya kepada Israel dan menolak mengikuti jejak sejumlah negara Barat lain yang baru-baru ini mengakui negara Palestina.
Baca Juga: Benarkah Makanan Bisa Jadi Obat? Ini Fakta Ilmiahnya
Selain bentrokan dan blokade, aksi protes juga memengaruhi aktivitas sehari-hari di Italia.
Beberapa sekolah diliburkan, layanan transportasi umum terganggu, dan lalu lintas di sejumlah kota lumpuh.
Gelombang protes ini menandai salah satu aksi solidaritas terbesar terhadap Palestina di Italia dalam beberapa tahun terakhir, sekaligus menunjukkan tekanan politik yang semakin kuat terhadap kebijakan luar negeri pemerintah Meloni.***(LL)