Baca Juga: 6 Langkah Jitu Bikin Event Komunitas Gen Z Makin Sukses dan Berkesan
Ia menambahkan bahwa kedua senjata milik pelaku ditemukan di tempat kejadian.
Motif di balik serangan tersebut masih dalam penyelidikan. Namun, menurut media lokal Salzburger Nachrichten, pelaku diduga pernah mengalami perundungan selama menjadi siswa di sekolah itu.
Ia dilaporkan menembaki dua ruang kelas, termasuk salah satunya yang pernah ia tempati sebagai murid.
Lebih lanjut, Ruf menyebutkan bahwa pelaku meninggalkan surat perpisahan, baik dalam bentuk fisik maupun digital, yang berisi ucapan selamat tinggal kepada kedua orang tuanya.
Baca Juga: Wisata Asri di Pantai Gesing, Surganya Pecinta Ikan Segar dengan Ombak Tenang di Gunung Kidul
Namun, isi surat tersebut tidak mengandung keterangan tentang alasan di balik aksinya.
Kanselir Austria, Christian Stocker, menyebut peristiwa ini sebagai 'hari kelam dalam sejarah negara kita' dan mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat Austria untuk melakukan hening cipta selama satu menit pada pukul 10 pagi hari Rabu, sebagai bentuk penghormatan terhadap para korban.
Pakar ekstremisme dari Institut Dialog Strategis, Julia Ebner, menilai insiden ini sebagai penembakan sekolah paling mematikan di Austria sejak era Perang Dunia II.
Baca Juga: Plong Tanpa Obat! Ini 5 Minuman Alami Pengencer Dahak yang Bikin Napas Lebih Lega
Tragedi ini menambah daftar panjang kekerasan bersenjata di negara tersebut, meskipun Austria dikenal sebagai negara yang relatif aman.
Menurut data dari Small Arms Survey, Austria memiliki sekitar 30 senjata api per 100 warga sipil, menjadikannya salah satu negara dengan kepemilikan senjata tertinggi di Eropa.
Duka dan simpati juga datang dari luar negeri. Kanselir Jerman, Friedrich Merz, menyatakan keterkejutannya atas insiden tersebut dan menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Austria.
Penembakan ini mengingatkan publik akan insiden tragis sebelumnya di Austria, seperti serangan jihadis di pusat kota Wina pada tahun 2020 yang menewaskan empat orang dan melukai 22 lainnya, serta penembakan pada 1997 oleh seorang mekanik yang membunuh enam orang di kota Mauterndorf sebelum mengakhiri hidupnya sendiri.***(LL)