internasional

Pakistan Janji Patuhi Gencatan Senjata, Tapi Siap Balas Jika India Serang Lagi

Rabu, 14 Mei 2025 | 15:00 WIB
Ilustrasi. Pakistan bersedia patuh terhadap gencatan senjata, namun siap membalas saat India menyerang lagi. (Foto: Freepik)

ESENSI.TV, PAKISTAN - Ketegangan antara dua negara bertetangga yang bersenjata nuklir, India dan Pakistan, kembali menjadi sorotan dunia setelah bentrokan mematikan yang terjadi baru-baru ini di wilayah Kashmir. 

Meskipun gencatan senjata telah disepakati, situasi masih jauh dari kata stabil. 

Kedua pihak menunjukkan sikap waspada dan saling memberi peringatan keras atas potensi serangan berikutnya.

Pada Selasa (13/5), Pakistan menegaskan komitmennya terhadap kesepakatan gencatan senjata dengan India, yang diberlakukan setelah empat hari pertempuran hebat. 

Baca Juga: 87 Tersangka Diamankan! Polda Sulsel Bongkar 335 Kasus Premanisme hingga TPPO dalam Operasi Pekat 2025

Namun, Islamabad juga menekankan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam jika terjadi agresi di masa depan. 

Pemerintah Pakistan menyatakan siap merespons segala bentuk serangan dengan tekad dan kekuatan penuh.

Pernyataan ini disampaikan setelah pidato Perdana Menteri India, Narendra Modi, yang menyatakan bahwa New Delhi akan kembali menyerang tempat-tempat yang dianggap sebagai markas teroris di wilayah Pakistan jika terjadi serangan baru. 

Modi juga menegaskan bahwa India tidak akan tunduk pada apa yang disebutnya sebagai "pemerasan nuklir".

Baca Juga: Buruan! Susi Air Buka 12 Lowongan Kerja Mei 2025 untuk Lulusan SMA, D3, dan S1 di Berbagai Bidang

Konflik terbaru dipicu oleh serangan terhadap peziarah Hindu di Kashmir India pada 22 April lalu, yang menewaskan sedikitnya 26 orang. 

India membalas dengan menyerang sasaran yang diklaim sebagai infrastruktur teroris di wilayah Pakistan dan Kashmir yang dikuasai Pakistan. 

Sebagai balasan, Pakistan meluncurkan serangan balasan dengan rudal dan drone, yang menyebabkan korban jiwa di kedua belah pihak. 

Pakistan menyebut 40 warga sipil dan 11 personel militernya tewas, sementara India mencatat lima tentara dan 16 warga sipil meninggal dunia.

Halaman:

Tags

Terkini