Senin, 22 Desember 2025

Kerusuhan Berdarah di Nepal, Pemerintah Runtuh, Militer Ambil Alih Kekuasaan

Photo Author
- Kamis, 11 September 2025 | 08:00 WIB
Kerusuhan brutal di Nepal paksa PM dan presiden mundur, militer ambil kendali pemerintahan. (Foto: Instagram @fakta.indo)
Kerusuhan brutal di Nepal paksa PM dan presiden mundur, militer ambil kendali pemerintahan. (Foto: Instagram @fakta.indo)

ESENSI.TV, NEPAL - Gelombang kerusuhan besar mengguncang Nepal pada Selasa malam (9/9/2025) dan memaksa perubahan drastis dalam pemerintahan. 

Situasi memanas di ibu kota Kathmandu ketika aksi protes yang awalnya berlangsung di jalanan berubah menjadi bentrokan anarkis, menewaskan puluhan orang, merusak infrastruktur vital, hingga berujung pada pengambilalihan kendali negara oleh militer.

Bentrok terjadi setelah demonstrasi meluas ke berbagai titik penting, termasuk gedung parlemen, Mahkamah Agung, serta rumah dinas para pejabat tinggi negara. 

Massa yang marah membakar sejumlah bangunan, termasuk kediaman resmi Perdana Menteri Khadga Prasad Sharma Oli dan Presiden Ram Chandra Poudel. 

Baca Juga: Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Dinilai Rendahkan Pelaku UMKM

Dalam insiden terpisah, istri seorang mantan perdana menteri dilaporkan tewas karena terjebak di dalam rumah yang dibakar massa. 

Bandara Internasional Kathmandu sempat lumpuh karena diduduki demonstran, sementara penjara utama di ibu kota diserang hingga lebih dari 1.500 narapidana melarikan diri.

Di tengah kekacauan yang semakin meluas, Perdana Menteri Oli bersama empat menterinya memilih mengundurkan diri. 

Presiden Poudel kemudian menyusul langkah tersebut, menciptakan kekosongan kekuasaan di tingkat tertinggi negara. 

Situasi tanpa kendali pemerintahan membuat militer turun tangan dengan pengerahan pasukan bersenjata lengkap. 

Baca Juga: Strategi Ampuh Gen Z Bertahan dan Bersinar di Era Persaingan Karier

Mereka memberlakukan jam malam, melakukan penangkapan terhadap pelaku penjarahan dan pembakaran, serta mengamankan objek vital mulai dari perbankan, pusat pemerintahan, hingga fasilitas transportasi.

Catatan korban menunjukkan sedikitnya 22 orang tewas akibat bentrokan, sementara ratusan lainnya mengalami luka-luka. 

Aksi demonstrasi yang awalnya digerakkan oleh isu korupsi dan kebijakan ekonomi pemerintah, berkembang menjadi kerusuhan luas yang melumpuhkan aktivitas negara. 

Halaman:

Editor: Raja H. Napitupulu

Sumber: instagram @fakta.indo

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X