Baca Juga: 7 Tempat Wisata Dekat Jakarta yang Cocok Buat One Day Trip Seru dan Hemat Waktu
Pemerintahan Trump kini lebih menitikberatkan pada kerja sama ekonomi dan stabilitas regional melalui diplomasi, sementara Israel masih fokus pada kampanye militernya di Gaza dan upaya menekan Iran.
Netanyahu, yang tengah menghadapi tekanan dalam negeri dan juga tuduhan korupsi, tampaknya enggan mengkritik Trump secara terbuka.
Pemerintah Israel bahkan terlihat berhati-hati dalam menyampaikan pendapat, seolah khawatir memperburuk hubungan dengan AS.
Sementara itu, kelompok garis keras dalam pemerintah Israel pun memilih diam, meski sebelumnya sempat antusias dengan rencana Trump untuk membangun resor di wilayah Gaza.
Baca Juga: Bahaya Makan Terlalu Cepat bagi Sistem Pencernaan yang Sering Diabaikan
Hingga kini, pasukan Israel terus menggempur Gaza meski negosiasi gencatan senjata sedang berlangsung di Doha bersama utusan khusus AS.
Netanyahu menegaskan bahwa tujuan Israel belum berubah, yaitu menyingkirkan Hamas sebagai kekuatan militer dan politik.
Namun, dengan arah kebijakan luar negeri AS yang kini tampak bergeser, Israel mungkin harus bersiap menghadapi realita baru, yakni tidak lagi menjadi pusat perhatian utama sekutunya di Washington.***(LL)
Artikel Terkait
Bawa Semangat Baru ke Vatikan, Robert Prevost Terpilih Jadi Paus Pertama dari AS
Kekhawatiran Meningkat, Warga India dan Pakistan Panik Timbun Makanan hingga Mengungsi
Kirim Bantuan untuk Palestina di Gaza, Tanpa Takut China Terobos Wilayah Udara Israel
Modi Peringatkan Pakistan: India Akan Balas Jika Diserang, Tak Takut Ancaman Nuklir
Pakistan Janji Patuhi Gencatan Senjata, Tapi Siap Balas Jika India Serang Lagi