Ketegangan akhirnya mereda setelah Amerika Serikat turun tangan menjadi penengah dan memediasi tercapainya gencatan senjata.
Meskipun demikian, hubungan antara dua negara bersenjata nuklir ini tetap rentan.
Modi menyatakan bahwa “teror dan perundingan tidak bisa berjalan beriringan, begitu pula teror dan perdagangan.”
Ia juga mengungkit pakta pembagian air antara India dan Pakistan yang saat ini ditangguhkan oleh India sebagai bentuk tekanan politik tambahan.
Baca Juga: Pentingnya Spooring dan Balancing untuk Kenyamanan Berkendara yang Tak Bisa Diabaikan
Pernyataan Modi disampaikan beberapa jam setelah kepala operasi militer kedua negara melakukan komunikasi langsung untuk membahas pengurangan ketegangan.
India mengonfirmasi adanya pembicaraan yang bertujuan menahan diri dari aksi agresif lebih lanjut serta mengurangi pengerahan pasukan di perbatasan.
Di sisi lain, Presiden AS, Donald Trump, menyatakan bahwa pihaknya telah membantu tercapainya gencatan senjata dan berharap bisa memperkuat hubungan dagang dengan kedua negara.
Meski Pakistan menyampaikan terima kasih kepada AS, India belum memberikan tanggapan resmi terkait peran Washington.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Air Terbaik di Indonesia untuk Penggemar Olahraga Air
Hubungan India dan Pakistan memang telah lama diliputi konflik, khususnya terkait wilayah Kashmir.
Kedua negara telah terlibat dalam beberapa perang dan konfrontasi sejak kemerdekaan pada tahun 1947.
Konflik terbaru ini kembali menjadi pengingat betapa rapuhnya perdamaian di kawasan Asia Selatan, terlebih jika ketegangan terus diwarnai dengan retorika keras dan ancaman kekuatan militer.***(LL)
Artikel Terkait
Ketegangan Membara di Kashmir, India Lancarkan Serangan Udara ke Pakistan
Markas Militan di Pakistan Dihantam Rudal India, Keluarga Pendiri Jaish Tewas
Bawa Semangat Baru ke Vatikan, Robert Prevost Terpilih Jadi Paus Pertama dari AS
Kekhawatiran Meningkat, Warga India dan Pakistan Panik Timbun Makanan hingga Mengungsi
Kirim Bantuan untuk Palestina di Gaza, Tanpa Takut China Terobos Wilayah Udara Israel