Beberapa sanksi moneter juga disebut menjadi bagian dari strategi negosiasi tersebut.
Awal April lalu, Presiden Trump memang sempat menangguhkan pemberlakuan tarif terhadap sejumlah negara, namun tidak terhadap Tiongkok.
Justru ekonomi terbesar kedua di dunia itu menjadi sasaran utama tarif tambahan tertinggi dari AS.
Baca Juga: Intip Gaya Belajar Gen Z di Era Digital: Praktis, Mandiri, dan Berbasis Teknologi
Tiongkok sendiri menyatakan siap menjaga hak dan kepentingannya dengan segala kemampuan yang dimiliki, serta membuka diri untuk memperkuat kerja sama dan solidaritas dengan negara-negara lain demi menghadapi tekanan sepihak dari AS.***(LL)
Artikel Terkait
Perang Dagang Makin Panas, China Sindir Trump dan Musk Lewat Video AI
Isu Pangkalan Militer Rusia di Biak Jadi Sorotan Internasional, DPR Tegas Menolak Karena Hal Ini
Gagal Capai Gencatan Senjata, Israel Tegaskan Tetap Kuasai Wilayah Strategis di Gaza
Perang Tarif AS dan China Mulai Mendingin, Trump Pertimbangkan Akhiri Kenaikan Tarif Impor
Targetkan Terminal Bahan Bakar Houthi, Serangan Udara AS Tewaskan 74 Orang di Yaman