Ditambah lagi, Inggris aktif menggalang dukungan internasional melalui pertemuan dengan sekutu dan lobi politik ke Trump.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menuding langkah-langkah ini justru memperburuk situasi, bertentangan dengan upaya Trump untuk menurunkan ketegangan.
Ketegangan diplomatik semakin meningkat dengan aksi saling mengusir diplomat.
Rusia menuduh seorang diplomat Inggris dan istrinya terlibat dalam spionase, sementara London membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya tidak berdasar.
Sebagai respons, Inggris memanggil duta besar Rusia di London dan mengusir seorang diplomat Rusia serta istri seorang pejabat diplomatiknya.
Baca Juga: Pulau Maratua: Surga Tropis Tersembunyi dengan Keindahan Laut dan Laguna Memukau
Dalam pernyataannya, Kantor Luar Negeri Inggris menyebut bahwa Rusia tampaknya secara aktif mencoba membatasi operasi kedutaan Inggris di Moskow.
Juru bicara pemerintah Inggris menegaskan bahwa negaranya tidak akan menanggapi setiap tuduhan tak berdasar dari Moskow.
"Rusia yang memulai perang ini. Sementara mereka terus menciptakan perpecahan, Inggris dan sekutunya, termasuk AS, tetap fokus pada upaya mencapai perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Ukraina," kata juru bicara tersebut.***(LL)
Artikel Terkait
Mark Carney Gantikan Justin Trudeau sebagai PM Kanada, Sesumbar Siap Hadapi Perang Dagang Lawan AS
Kapal Tanker Bahan Bakar Jet Militer AS Ditabrak Kapal Kargo di Perairan Inggris, Kebakaran Dahsyat Tak Terelakkan
Ketegangan Memanas, Lima Warga Palestina Tewas dalam Operasi Militer Israel di Jenin
Harapan Baru di Tengah Konflik, Kongo dan Pemberontak M23 Siap Berunding di Angola
Klaim Sasar Pusat Komando Jihad Islam, Israel Lancarkan Serangan Udara ke Damaskus