Ditangkap Usai Sandera Anak di Pos Polisi Jakarta Selatan, Pria Ini Terbukti Positif Narkoba

ESENSI.TV, JAKARTA - Seorang pria berinisial IJ (54) berhasil diamankan oleh polisi setelah melakukan aksi penyanderaan terhadap seorang anak perempuan berinisial S di sebuah pos polisi dekat kawasan The Park Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. 

Insiden yang berlangsung pada Senin, 28 Oktober 2024, sekitar pukul 10.00 WIB ini pun sempat menghebohkan masyarakat di media sosial karena aksi yang menegangkan tersebut terekam dalam video. 

Dalam rekaman tersebut, tampak IJ menodongkan senjata tajam saat menyandera korban.

Baca Juga: DPR RI Minta Penjelasan Kemenkes Terkait PHK Massal di KTKI, Soroti Transparansi dan Keadilan

Menurut keterangan AKP Nurma Dewi, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, pelaku IJ diketahui memiliki hubungan bisnis dengan orang tua korban yang berinisial Y. 

“Tersangka adalah rekan bisnis orang tua dari korban,” jelas Nurma dalam keterangannya kepada wartawan pada hari kejadian.

Selanjutnya, Nurma mengungkapkan bahwa IJ diketahui berada di bawah pengaruh narkoba jenis sabu ketika melakukan tindakan tersebut. 

Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, hasil tes menunjukkan IJ positif menggunakan sabu. 

Baca Juga: Ayah Sandera Putrinya di Pos Polisi Pejaten, Negosiasi Tegang 15 Menit Berakhir Damai

Nurma menjelaskan bahwa pelaku mengalami halusinasi akibat pengaruh narkoba, yang membuatnya melihat ancaman yang tidak nyata sehingga mengambil anak tersebut sebagai bentuk perlindungan diri. 

“Sebenarnya motif pelaku hanya untuk menggunakan anak tersebut sebagai perisai. Karena pengaruh sabu, pelaku merasa ketakutan seolah-olah dikejar oleh seseorang,” ungkap Nurma.

Nurma menambahkan bahwa halusinasi yang dialami IJ cukup parah sehingga ia merasa terancam oleh orang-orang yang hanya ada dalam pikirannya. 

“Di bawah pengaruh narkoba, dia membayangkan bahwa dirinya dikejar orang-orang. Namun, jika ada anak kecil di dekatnya, dia merasa tidak lagi dikejar. Itu yang dia alami dalam halusinasinya,” lanjut Nurma menjelaskan.

Baca Juga: Prabowo Ubah Struktur Kabinet, Beberapa Kementerian Kini Lapor Langsung ke Presiden