Virus MPXV yang menyebabkan Mpox merupakan bagian dari genus Orthopoxvirus, dan ada dua varian utama dari virus ini, yaitu Clade I (yang terdiri dari subclade Ia dan Ib) serta Clade II (yang terdiri dari subclade IIa dan IIb).
Baca Juga: Indonesia Fokus pada Kebijakan Energi Terbarukan yang Sesuai dengan Kebutuhan Nasional
Clade I, khususnya Ia dan Ib, memiliki manifestasi klinis yang lebih berat dibandingkan dengan Clade II.
Meskipun varian Clade I belum ditemukan di Indonesia, hingga saat ini, varian yang terdeteksi adalah Clade II.
Sejak tahun 2022 hingga sekarang, sebanyak 88 kasus Mpox di Indonesia telah berhasil sembuh.
Rahmad juga mengingatkan pentingnya memperkuat sistem surveilans epidemiologis untuk menganalisis penyebaran penyakit secara sistematis dan terus-menerus.
Baca Juga: BKN Izinkan Penggunaan Meterai Tempel untuk Pendaftaran CPNS 2024 Akibat Kendala e-Meterai
Hal ini diperlukan agar tindakan pencegahan dapat diambil dengan lebih efektif, mengingat munculnya kembali kasus-kasus suspek Mpox di beberapa daerah.
"Deteksi dini adalah kunci untuk memitigasi penyebaran penyakit. Selain itu, optimalisasi fasilitas laboratorium untuk mendeteksi patogen dengan cepat dan akurat juga harus menjadi prioritas," tegas Rahmad.***(LL)
Artikel Terkait
Mpox dan Empat Generasi Vaksin
DPR RI Dukung Pembentukan Komite Percepatan Pendidikan di Bawah Wapres
Kasus Fraud Indofarma, Komisi VI DPR RI Desak Reformasi BUMN Farmasi
Komisi IV DPR RI Dukung Tambahan Anggaran Rp6,16 Triliun untuk KKP Tahun 2025
DPR RI Soroti Tidak Terserapnya Anggaran Pendidikan Rp111 Triliun pada APBN 2023