Senin, 22 Desember 2025

Soroti Tragedi Tewasnya Mahasiswi PPDS Undip, DPR RI Dorong Perbaikan Sistem dan Investigasi Mendalam

Photo Author
- Senin, 19 Agustus 2024 | 08:00 WIB
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. (dpr.go.id)
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. (dpr.go.id)

ESENSI.TV, JAKARTA - Tragedi yang menimpa seorang mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) telah menjadi sorotan berbagai pihak.

Mahasiswi berusia 30 tahun tersebut ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya, yang diduga kuat akibat bunuh diri.

Kejadian tragis ini memunculkan dugaan adanya praktik perundungan (bullying) yang dialami oleh almarhumah, sehingga mendorong perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian.

Baca Juga: Heboh Pencatutan Puluhan NIK KTP Relawan Anies Baswedan, Mabes ABW Desak KPU Segera Menindak Lanjut

Hetifah menyatakan rasa terkejut dan duka mendalam atas peristiwa ini. Ia menyoroti betapa kejadian ini menggugah keprihatinan luas di masyarakat dan menimbulkan pertanyaan mengenai adanya praktik bullying yang mungkin dialami oleh mahasiswi tersebut.

Sebagai salah satu pimpinan di Komisi X yang membawahi bidang pendidikan, Hetifah mendesak pihak universitas, otoritas terkait, serta Kepolisian untuk segera melakukan investigasi mendalam guna mengungkap kebenaran di balik kejadian tragis ini.

“Penting untuk memastikan bahwa semua faktor penyebab dapat diidentifikasi dan bahwa tindakan yang sesuai diambil terhadap semua pihak yang terlibat,” ujarnya.

Baca Juga: 490 Kebakaran Terjadi di Jakarta Sepanjang 2024, BPBD: Korsleting Listrik Jadi Penyebab Utama

Menurutnya, kejadian ini juga menandakan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan prosedur yang berlaku di lingkungan akademik, khususnya terkait kesejahteraan mental mahasiswa.

Tidak hanya berhenti pada pengungkapan dugaan bullying, Hetifah juga mengusulkan adanya peninjauan dan evaluasi terhadap proses akademik serta lingkungan di dalamnya.

Ia menekankan pentingnya dukungan psikologis dan konseling bagi mahasiswa, terutama mereka yang berada dalam program pendidikan yang sangat menuntut seperti PPDS.

“Sistem pelaporan yang mudah diakses dan program pendampingan perlu diperkuat untuk membantu mahasiswa yang menghadapi tekanan,” tegas legislator dari Daerah Pemilihan Kalimantan Timur itu.

Baca Juga: Ribuan Narapidana dan Anak Binaan Dapat Remisi dalam Rangka HUT Kemerdekaan RI ke-79, Ini Pesan Menkumham

Hetifah pun menyampaikan pentingnya kampanye kesadaran mengenai kesejahteraan mental di lingkungan pendidikan tinggi.

Halaman:

Editor: Lala Lala

Sumber: dpr.go.id

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X